Prospek Cerah Negosiasi Dagang AS-China Dongkrak Rupiah
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.070 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot, Senin (18/11) pagi. Posisi tersebut menguat 6 poin atau 0,05 persen dibanding penutupan Jumat (15/11), Rp14.076 per dolar AS.
Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Terpantau won Korea menguat 0,16 persen, peso Filipina 0,08 persen, baht Thailand 0,03 persen, ringgit Malaysia 0,03 persen, dan yen Jepang menguat tipis 0,01 persen.
Sementara itu, pelemahan terjadi pada lira Turki sebesar 0,05 persen dan dolar Hong Kong sebesar 0,04 persen. Pelemahan juga terjadi pada dolar Singapura sebesar 0,02 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris terpantau menguat 0,10 persen, euro 0,06 persen, dan dolar Kanada menguat 0,03 persen. Pelemahan hanya terjadi pada dolar Australia, yang melemah tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah didorong oleh sentimen dari optimisme negosiasi dagang antara AS dan China.
“Akhir pekan lalu kedua pejabat, AS dan China masing-masing mengungkapkan bahwa kesepakatan dagang sudah dekat,” kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (18/11).
Kendati demikian, Ariston menilai pasar masih belum mendapatkan kejelasan kapan penandatangan antara kedua negara. Hal tersebut membuat penguatan rupiah kemungkinan besar terbatas.
Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.070 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : garutexpress.id
[social_warfare
buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]