Hujan Deras Picu Banjir 1,9 Meter di Venesia
Hujan deras yang turun sejak Selasa (12/11) malam memicu kenaikan permukaan air di Venesia. Hasil pemantauan mencatat ketinggian air mencapai 1,90 meter.
Walikota Venesia Luigi Brugnaro mengatakan banjir yang terjadi kali ini merupakan yang terparah dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun terakhir.
“Kami sedang menghadapi gelombang pasar terparah. Semua orang telah diungsikan untuk menghadapi keadaan darurat,” ujar Brugnaro dalam cuitannya.
Dilansir AFP, permukaan air yang terus meningkat memicu diaktifkannya alarm banjir di seluruh kota kanal tersebut.
Dalam bencana kali ini dilaporkan seorang lansia berusia 78 tahun meninggal dunia. Ia dilaporkan tersetrum listrik yang masih menjalar di sekitar rumahnya yang terendam banjir.
Penjaga pantai mensiagakan kapal tambahan yang difungsikan sebagai ambulans air. Meja dan kursidiletakkan di sepanjang lorong untuk menyediakan minuman hangat bagi penduduk dan turis korban banjir.
Lorong-lorong dan hotel-hotel mewah di sepanjang Grand Kanal yang biasanya dipenuhi turis kini sepi karena tersapu banjir.
Brugnaro mengatakan akan meningkatkan status banjir sebagai bencana bagi Venesia.
“Saat ini banjir mulai surut, namun kami tetap siaga untuk kemungkinan permukaan air kembali meninggi dan menimbulkan sejumlah kerusakan,” ungkapnya.
Sejak berdiri pada 1923, bencana banjir parah yang melanda Venesia tercatat pernah terjadi pada 1966. Kala itu ketinggian air di Venesia mencapai 1,94 meter.
Pembangunan infrastruktur yang massif sejak 2003 dan perubahan iklim dituding menjadi penyebab banjir parah kali ini.
Alun-alun Santo Markus menjadi salah satu lokasi banjir terparah karena letaknya yang berada di salah satu titik terendah kota.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : International sindonews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]