Data Pengebom Medan Tak Tercatat di Kemendikbud

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ismunandar menyatakan tidak ada mahasiswa berinisial RMN yang diduga melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11).

“Di data kami, tidak ada mahasiswa atas nama di atas,” ucap Ismunandar mengutip Antara, Kamis (14/11).

Bahkan, kata Ismunandar, RMN juga tidak tamat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Karenanya, RMN tidak tercatat sebagai mahasiswa dalam data Kemendikbud.

Pernyataan Ismunandar tersebut berbeda dengan informasi yang disampaikan Kepolisian. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut RMN masih berstatus sebagai mahasiswa.

“Pelaku atas nama RMN, 24 tahun, lahir di Medan, statusnya pelajar atau mahasiswa,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11).

Dedi kembali mengatakan itu ketika ditanya apakah RMN berprofesi sebagai ojek online. Diketahui, RMN mengenakan jaket ojek online saat mendatangi Mapolrestabes Medan.

“Itu penyamaran, tadi saya sudah sampaikan status yang bersangkutan adalah mahasiswa atau pelajar,” kata Dedi.

Ledakan terjadi di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi kemarin (13/11). Kepolisian menyebut ledakan berasal dari bom bunuh diri yang dilakukan RMN.

Mulanya, RMN datang ke Mapolrestabes Medan pada pukul 08.20 WIB, Rabu (13/11). Petugas jaga meminta RMN membuka jaket dan penutup wajah atau sebo.

Kemudian, RMN masuk ke gedung tempat pembuatan SKCK. Dia sempat berada di ruang tunggu berbaur bersama warga yang tengah mengantre.

Setelah itu, RMN menghampiri anggota polisi yang baru selesai apel pagi di lapangan. Tak lama kemudian, bom meledak, yakni pada pukul 08.45 WIB. RMN tewas di tempat.

Ada 6 korban luka, 4 di antaranya merupakan petugas kepolisian, 1 pegawai lepas, dan 1 warga sipil yang tengah berada di dekat kejadian. Bom tersebut juga membuat 4 kendaraan rusak.

Mabes Polri kemudian meminta ada peningkatan kewaspadaan di kantor polisi seluruh Indonesia.

“Sesuai dengan standar pengamanan prosedur untuk seluruh anggota Polri melaksanakan peningkatan kewaspadaan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (13/11).

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi juga meminta warga untuk tetap tenang menyikapi situasi usai peledakan bom bunuh diri di Mapolresta Medan.

“Warga Sumatra Utara, tetap tenang. Sudah ditangani oleh aparat hukum yang berhak menanganinya. Tenang, berikan masukan kalau itu menjadi mengetahui. Kalau tidak, diam, tenang, doakan bahwa kita akan selesaikan,” kata Edy Rakornas Indonesia Maju di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (13/11).

 

 

 

 

Sumber : .cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *