Akhirnya, Yen Bangkit Dari Level Terlemah 5 Bulan
Mata uang yen Jepang akhirnya bangkit dari level terlemah dalam lebih dari lima bulan terakhir pada perdagangan Senin (11/11/19) kemarin. Perundingan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang masih terlihat tarik-ulur membuat permintaan yen mampu balik mengungguli dolar AS.
Pada perdagangan Senin kemarin, yen berhasil menguat 0,21% di ke level 109,04/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara pada perdagangan pagi ini, Selasa (12/11/19), yen masih stagnan di level 109,04/US$ pada pukul 6:20 WIB.
Sebelumnya harapan akan ditandatanganinya kesepakatan dagang AS dengan China membuat yen terus tertekan hingga mencapai level terlemah sejak 31 Mei pada pekan lalu. Sentimen pelaku pasar membaik dan masuk ke aset-aset berisiko, dampaknya yen yang merupakan aset aman (safe haven) menjadi kurang menarik.
Namun, perundingan kesepakatan dagang AS-China sedang mengalami pasang surut. Sejak pekan lalu AS dan China mengeluarkan pernyataan yang kontradiktif.
Mengutip CNBC International pada Kamis (7/11/19), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan baik AS maupun China setuju untuk membatalkan rencana pengenaan berbagai bea masuk. Perundingan yang konstruktif dalam dua pekan terakhir membuat kedua negara sudah dekat dengan kesepakatan damai dagang fase I.
Namun, Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, menegaskan bahwa belum ada kesepakatan soal penghapusan bea masuk. Dia menilai China melakukan klaim sepihak.
“Sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai pencabutan bea masuk sebagai syarat ditandatanganinya perjanjian damai dagang fase I. Mereka (China) mencoba bernegosiasi di ruang publik,” tegas Navarro dalam wawancara bersama Fox Business Network, seperti dikutip dari Reuters.
Presiden Trump juga mengkonfirmasi hal tersebut, ia mengatakan tidak setuju untuk membatalkan bea masuk, sebagaimana dilaporkan CNBC International pada Jumat waktu setempat.
Tapi menurut Trump, sebagaimana dikutip CNBC International, perundingan dengan China berlangsung “sangat baik”, meski lebih lambat dari yang diperkirakan. Trump juga mengatakan AS akan menandatangani kesepakatan dengan China jika hal tersebut menjadi yang terbaik bagi Negeri Paman Sam.
Di sisi lain, China sepertinya masih ngotot memperjuangkan penghapusan bea masuk menjadi salah satu poin perjanjian damai dagang. Hu Xijin, Editor di harian Global Times yang berafiliasi dengan pemerintah, menyatakan bahwa tidak ada kesepakatan tanpa penghapusan bea masuk.
Balik lagi ke AS, Presiden Trump dijadwalkan akan berbicara dalam acara Economic Club of New York Selasa siang waktu setempat. Pernyataannya terkait perkembangan perundingan kesepakatan dagang AS-China dapat menggerakkan yen melawan dolar lebih lanjut.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : BusinessWorld
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]