Pertama Kali Ikut, Nigeria Didiskualifikasi dari Piala Oscar
Penyelenggara Academy Awards mendiskualifikasi film Nigeria, Lionheart, yang dikirim untuk bertarung di kategori Film Berbahasa Asing atau kini disebut International Feature Film. Padahal, Oscar 2020 adalah kali pertama Nigeria ikut kompetisi tersebut.
Film yang disutradarai dan dibintangi oleh aktris, Genevieve Nnaji, semula merupakan satu dari 92 film yang masuk dalam daftar panjang kategori tersebut.
Namun, film itu kemudian ditarik dari daftar oleh Academy of Motion Picture Arts and Science (AMPAS), Senin (4/11) lalu, karena dianggap tidak memenuhi syarat.
AMPAS telah menetapkan aturan bahwa film yang dapat bersaing dalam kategori itu harus diproduksi di luar Amerika Serikat dengan sebagian besar dialog yang digunakan non-Inggris.
Sementara, sebagian besar dialog film Lionheart menggunakan bahasa Inggris. Hanya kurang dari 12 menit penuturan menggunakan bahasa Igbo, bahasa asli yang dituturkan di Nigeria timur, dari total durasi selama 95 menit.
“Ketika film-film yang dikirimkan tahun ini dievaluasi, kami menemukan bahwa Lionheart hanya memiliki 11 menit dialog non-Inggris, yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk kategori penghargaan ini,” demikian pernyataan AMPAS.
“Lionheart” merupakan film asli Netflix pertama di Nigeria yang berkisah tentang seorang wanita Nigeria bernama Adaeze. Karakter yang diperankan oleh Nnaji sendiri itu juga diceritakan tengah berusaha untuk menyatukan bisnis transportasi keluarganya.
Atas keputusan tersebut, Nnaji pun mengungkapkan kekecewaannya lewat Twitter. Menurutnya, film tersebut menggambarkan bagaimana orang Nigeria berkomunikasi dan negara itu harus dapat bersaing untuk mendapatkan Oscar dalam bahasa resminya, Bahasa Inggris.
“Film ini mewakili cara kami berbicara sebagai orang Nigeria. Ini termasuk bahasa Inggris yang bertindak sebagai jembatan antara 500 lebih bahasa yang digunakan di negara kami, dengan demikian menjadikan kami #OneNigeria,” tulisnya.
Sementara, pihak Komite Pemilihan Oscar Nigeria (NOSC) menanggapi keputusan tersebut dengan mengatakan hanya akan mengirimkan film dengan dialog non-Inggris di masa depan untuk bisa dipertimbangkan oleh The Academy.
“Lionheart memenuhi persyaratan teknis lainnya dari cerita, untuk suara dan gambar kecuali bahasa seperti yang diputuskan oleh The Academy, yang merupakan tantangan bagi komite pada suatu waktu. Ini adalah pembuka mata dan langkah maju untuk tumbuh lebih baik bagi industri,” kata Chineze Anyaene selaku ketua NOSC, dalam pernyataan, dikutip dari CNN.
Sementara, pihak Komite Pemilihan Oscar Nigeria (NOSC) menanggapi keputusan tersebut dengan mengatakan hanya akan mengirimkan film dengan dialog non-Inggris di masa depan untuk bisa dipertimbangkan oleh The Academy.
“Lionheart memenuhi persyaratan teknis lainnya dari cerita, untuk suara dan gambar kecuali bahasa seperti yang diputuskan oleh The Academy, yang merupakan tantangan bagi komite pada suatu waktu. Ini adalah pembuka mata dan langkah maju untuk tumbuh lebih baik bagi industri,” kata Chineze Anyaene selaku ketua NOSC, dalam pernyataan, dikutip dari CNN.
Komite beranggotakan 12 orang itu disatukan untuk memilih film Nigeria untuk dikirim ke dalam ajang piala Oscar ke-92 kategori International Feature yang akan diadakan pada 9 Februari 2020.
Pembuat film dan pemenang penghargaan Ava DurVernay bergabung dengan sejumlah netizen di media sosial untuk mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap diskualifikasi film Lionheart.
“Apakah kamu melarang negara ini untuk bersaing memperebutkan Oscar dalam bahasa resminya?” tulis DurVernay.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]