Pound Sterling Tertekan, Indeks Dolar AS Menanjak
Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau lanjut naik pada perdagangan pagi ini, Jumat (25/10/2019), di tengah pelemahan nilai tukar pound sterling Inggris akibat terbebani ketidakpastian soal Brexit.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, naik 0,062 poin atau 0,06 persen ke level 97,693 pada pukul 10.35 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (24/10), indeks dolar AS ditutup di posisi 97,631 dengan penguatan 0,140 poin atau 0,14 persen.
Sementara itu, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS terpantau lanjut melemah 0,09 persen ke level US$1.2840 pada Jumat (25/10) pukul 10.45 WIB, setelah berakhir melorot 0,47 persen di level 1,2851 pada Kamis (24/10).
Dilansir dari Reuters, sentimen untuk pound sterling kemungkinan akan tetap rapuh menjelang pertemuan yang akan digelar pada Jumat (25/10) malam waktu setempat.
Dalam pertemuan nanti, para pejabat Uni Eropa dapat memutuskan berapa lama mereka akan memperpanjang batas waktu Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit) dari tanggal 31 Oktober.
Pada tahap ini, sangat kecil kemungkinan pemilu akan dapat dilangsungkan di Inggris seperti yang diserukan oleh Perdana Menteri Boris Johnson, karena Partai Buruh telah menahan dukungannya dan partai-partai oposisi lainnya telah menolak usulan tersebut.
Namun, segala perkembangan proses Brexit telah terbukti terlalu rumit untuk diprediksi. Oleh karenanya, sebagian investor kemungkinan akan enggan mengambil risiko berlebihan sebelum UE menyetujui tenggat waktu baru untuk Brexit.
“Kami konstruktif pada pound sterling dalam jangka menengah, karena tidak melihat peluang tinggi untuk digelarnya pemilihan umum,” ujar Osamu Takashima, kepala strategi G10 FX di Citigroup Global Markets Jepang, Tokyo.
“Yang saya khawatirkan, begitu ketidakpastian politik meningkat, pasar akan lebih fokus pada ekonomi Inggris yang melemah. Ini bisa menjadi negatif untuk pound sterling,” tambahnya.
Sepanjang pekan ini, nilai tukar pound sterling bergerak menuju penurunan sebesar 1,18 persen terhadap dolar AS, pelemahan mingguan terbesarnya sejak 27 September.
Pemimpin Partai Buruh Oposisi Jeremy Corbyn mengatakan akan menunggu untuk melihat apa yang diputuskan oleh Uni Eropa tentang penundaan Brexit sebelum memutuskan untuk menggelar pemilihan umum.
Namun, Corbyn juga menegaskan bahwa dia hanya bisa mendukung gelaran pemilu ketika risiko Boris Johnson membawa Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan (no-deal Brexit) demi memperlancar transisi tak lagi dipertimbangkan.
Sumber : bisnis.com
Gambar : Market Bisnis
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]