Demo Rusuh di Libanon dan Chile, WNI Diimbau Waspada
Kementerian Luar Negeri RI mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Chile dan Libanon untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul demonstrasi yang berlangsung rusuh di kedua negara itu selama beberapa waktu terakhir.
“KBRI Beirut dan KBRI Santiago telah memberikan imbauan kepada WNI untuk tetap waspada, menjauhi aksi unjuk rasa dan terus memantau informasi dari KBRI dan ororitas setempat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Kamis (24/10).
Meski demikian, Judha memastikan bahwa sejauh ini kondisi WNI di Beirut dan Santiago masih dalam keadaan aman.
Situasi di Ibu Kota Chila, Santiago, memang memanas karena unjuk rasa untuk menentang kenaikan tarif transportasi umum berlangsung rusuh hingga menelan 11 korban jiwa. Sebagian besar korban meninggal akibat terjebak saat menjarah toko yang kemudian dibakar.
Gejolak di Chile dipicu kenaikan tarif transportasi umum khusus pada jam sibuk sebesar US$1,17 atau sekitar Rp16 ribu. Pada Januari lalu, ongkos transportasi umum setempat juga sudah dinaikkan.
Akibat kerusuhan tersebut, Presiden Sebastian Piñera menetapkan status darurat nasional dan memberlakukan jam malam sejak akhir pekan lalu di Santiago.
Sementara itu di Libanon, ratusan ribu orang turun ke jalan menolak usulan pemerintah untuk menetapkan pajak bagi setiap panggilan WhatsApp dan layanan pesan lainnya.
Publik Libanon juga bergejolak setelah parlemen melakukan penghematan anggaran pada Juli sebagai bagian dari upaya reformasi yang jadi syarat bantuan senilai US$11 miliar dari negara donor tahun lalu.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : HALLORIAU
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]