Usai Pengumuman Kabinet, IHSG Dibuka Melemah ke 6.224,41
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah pada pembukaan saham Rabu pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.055 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (23/10/2019), IHSG turun 1,07 poin atau 0,02 persen ke level 6.224,41. Namun Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG sempat berbalik arah hingga level tertinggi di 6.235,07. Hanya saja hal itu hanya sementara, IHSG langsung terjun lagi ke zona merah dengan melemah hingga 12,09 poin atau 0,19 persen ke 6.213,40.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,50 persen ke posisi 977,95. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.235,07 dan terendah di 6.207,027.
Sebanyak 108 saham menguat dan 75 saham melemah. Sedangkan 139 saham diam di tempat.
Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 20.690 kali dengan volume perdagangan 684,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 278,8 miliar.
Investor asing jual saham Rp 15,69 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.055 per dolar AS.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor berada di zona merah. Sektor yang menlemah dipimpin oleh aneka industri yang melemah 0,84 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang turun 0,50 persen dan sektor industri dasar turun 0,46 persen.
Sedangkan sektor yang menguat dipimpin sektor pertambangan yang naik 0,41 persen, diikuti sektor perkebunan naik 0,41 persen dan sektor barang konsumsi naik 0,30 persen.
Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain KBLV melemah 11,90 persen ke Rp 370 per saham, IGAR turun 8,72 persen ke Rp 272 per saham, dan MBTO naik 8,70 persen ke Rp 105 per saham.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain LPLI yang naik 13,64 persen ke Rp 125 per saham, FUJI naik 9,40 persen ke level Rp 128 per saham dan HDFA naik 9,33 persen ke Rp 164 per saham.
Rawan Aksi Ambil Untung, Laju IHSG Diramal Terbatas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan bergerak terbatas hari ini. Ancaman aksi profit taking membuat indeks rawan ke zona merah.
Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper berpendapat, rentang indeks mulai terbatas dilihat dari pola candlestick yang tertahan.
Selain itu, indikator stochastic juga mulai menyempit dan bergerak pada area overbought. Sebabnya, IHSG cenderung akan tertekan dengan diperdagangkan pada support 6.161-6.194 dan resistance di 6.244-6261.
“Kami juga melihat kemungkinan ada aksi ambil untung dalam jangka pendek,” ungkap dia dalam risetnya Rabu (23/10/2019).
Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi ikut memprediksi IHSG akan terkoreksi pada kisaran 6.215-6.260.
“Secara teknikal indeks masih akan menguji terbatas,” paparnya.
Adapun saham-saham yang cukup menarik dari sisi teknikal ialah saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Kemudian Dennies menganjurkan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).
Sumber : liputan6.com
Gambar : Alinea.ID
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]