Demo 30 September, Pekerja Dekat Gedung DPR Dipulangkan

Beberapa kantor di bilangan Slipi, Jakarta Barat yang tak jauh dari Gedung DPR/MPR dikabarkan memulangkan para karyawannya. Pihak perusahaan melakukan itu berkenaan dengan aksi unjuk rasa mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat yang digelar hari ini, Senin 30 September 2019.

Sejumlah organisasi dan elemen masyarakat serta mahasiswa berencana menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan menolak UU KPK.

Bagus (28), salah satu karyawan yang bekerja di kawasan Dipo Business Center, Jakarta, mengaku telah dipulangkan oleh pihak perusahaan sekitar pukul 10.00 WIB. Dia sudah berada di kantor sejak pukul 08.00 WIB.

“Semua karyawan diminta pulang. Iya itu mau ada demo. Untuk antisipasi aja,” tutur Bagus saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (30/9).

Bagus mengatakan bahwa karyawan di kantornya cenderung sedikit. Namun, berdasarkan penuturannya, karyawan yang bekerja di kawasan Jakarta Design Center (JDC) juga sudah dipulangkan.

Bagus mengetahui hal itu karena posisi kantornya yang berada di Dipo Business Center berada di samping Jakarta Design Center, di bilangan Slipi dekat Gedung DPR/MPR.

“Kantor saya mah kecil. Cuma karyawan di gedung JDC-nya banyak yang di pulangkan juga. Memang dari Jumat kabarnya sebagian PT di dalam gedung itu disuruh libur,” ucapnya.

Bagus belum tahu sampai kapan dirinya diliburkan. Dia juga tidak tahu karyawan yang bekerja di sekitar kantornya sampai kapan bakal diliburkan.

TNI-Polri Siaga di Palmerah

Sejauh ini, Bagus mengaku belum melihat penumpukan massa di sekitar kantornya. Akan tetapi, saat berangkat kerja pagi tadi, dia menyaksikan banyak personel TNI/Polri berjaga di Stasiun Palmerah.

“Stasiun Palmerah sudah banyak TNI sama Polisi,” tuturnya.

Sejumlah elemen mahasiswa dan organisasi bakal menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR pada Senin (30/9). Mereka ingin menolak rancangan undang-undang bermasalah pada sidang paripurna terakhir DPR RI periode 2014-2019.

Juru bicara Poros Revolusi Mahasiswa Bandung Ilyasa Ali Husni mengatakan bahwa unjuk rasa tetap akan dilakukan meski Ketua DPR Bambang Soesatyo telah menyatakan tak ada pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) menjadi Undang-undang (UU).

Sejauh ini, Polda Metro Jaya menyiapkan puluhan ribu personel untuk mengawal aksi unjuk rasa. Tidak hanya dari kepolisian, personel juga berasal dari TNI.

“20.500 personel gabungan disiagakan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono dihubungi wartawan.

“Kendaraan taktis juga disiagakan di sana, seperti baracuda dan water canon,” lanjut dia.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Merdeka.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *