Rupiah Jatuh Karena Dampak Negosiasi AS-China

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada pembukaan perdagangan Jumat (27/9/2019) melemah 0,12% atau 17 poin ke Rp14.195.

Lesunya Rupiah ini, menurut menurut direktur riset dan investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximillianus Nico, disebabkan oleh wait and see pembicaraan perdagangan AS-China.

Pembicaraan Perdagangan Amerika dan China akan dijadwalkan pada tanggal 10 – 11October 2019. Liu He akan datang mewakili Beijing pada pertemuan tersebut. Namun menariknya kali ini Liu He datang dengan gelar “utusan khusus” atas nama Presiden Xi Jinping dan berjanji untuk membeli kedelai Amerika di Oval Office Trump.

Apabila ada negosiasi lagi pada bulan berikutnya, Liu He sudah dilepas dari jabatannya dalam hal team negosiator setelah sebelumnya Partai Komunis di China menolak keras beberapa konsesi yang telah Liu He setujui.

Salah seorang juru bicara Kementrian Perdagangan China mengatakan pada hari Kamis kemarin bahwa China telah membeli sejumlah besar kedelai Amerika dan daging babi menjelang putaran pembicaran berikutnya.

Tentu hal ini merupakan sesuatu yang patut disyukuri apabila benar kenyataannya demikian. Karena hal ini merupakan sebuah langkah maju dalam hubungan dagang antara Amerika dan China. Menarik, apabila kalau pertemuan pada tanggal 10 – 11 bisa menghasilkan sesuatu, bukan tidak mungkin kenaikkan tarif pada tanggal 15 bisa saja dibatalkan.

Namun masalah dasar dari hubungan Amerika dan China sebetulnya tidak berubah. Amerika menginginkan perjanjian yang lebih baik untuk Amerika. Dan China yang menginginkan perjanjian adil, setara, dan seimbang.

Masalah ini belum selesai hingga saat ini, sehingga Pilarmas melihat selama konsep berfikir dalam kesepakatan dagang seperti ini, hal ini tidak akan membuat kesepakatan tercipta.

Dalam pidatonya juga kemarin di PBB Trump mengatakan bahwa Trump tidak akan menerima kesepakatan yang buruk, meskipun hal ini tidak menimbulkan reaksi bagi delegasi China yang hadir kemarin.

Namun sekali lagi Trump mengatakan bahwa, ketika dunia khawatir akan pertumbuhan ekonomi global yang melambat, Trump kembali mengatakan bahwa apa yang dia lakukan tidak akan merugikan ekonomi atau konsumen Amerika.

Namun bagi pelaku pasar di seluruh Dunia, kesepakatan parsial lebih berarti dari kesepakatan lengkap saat ini, karena merupakan langkah pertama dari seribu langkah mengenai kesepakatan.

 

 

 

Sumber : akurat.co
Gambar : akurat.co

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *