Vakum dari Kompetisi Profesional, CLS Surabaya Fokus Pembinaan Bola Basket
Vakum dari kompetisi basket profesional tahun ini, CLS Surabaya, yayasan yang menaungi tim profesional CLS Knights, akan fokus pada kegiatan pembinaan pemain basket.
“Yayasan kami dibentuk memang untuk fungsi pembinaan. Pembinaan akan terus dilakukan kepada usia muda untuk mencetak pemain-pemain profesional,” kata Ketua Yayasan CLS Surabaya, Ming Sudarmono, Kamis (19/9/2019).
Setiap tahun, pihaknya mengaku bisa mengeluarkan dua tim atau 20 orang pemain usia 18 tahun.
“Sesuai aturan Perbasi, kami melakukan pembinaan untuk usia 12 dan 18 tahun,” ucapnya.
CLS Surabaya tidak tergesa-gesa untuk membentuk tim profesional. Pasalnya, membentuk tim profesional harus ditopang finansial yang cukup.
Kata Ming, CLS Surabaya masih perlu berembuk dengan pengurus yayasan untuk membentuk tim profesional “Yayasan CLS punya orang banyak.
Jadi perlu pembahasan khusus untuk membentuk tim profesional. Kita lihat nanti bagaimana perkembangannya,” ungkap Ming.
Seperti diberitakan, CLS Knights tahun ini vakum menyusul mundurnya Managing partner CLS Knights Indonesia, Christopher “Itop” Tanuwidjaja.
Dengan demikian, CLS Surabaya tidak memiliki tim profesional.
Dalam kompetisi ASEAN Basketball League (ABL) musim 2018-2019, klub dengan identitas warna ungu ini menjadi juara mewakili Indonesia.
Namun pada kompetisi tahun berikutnya, tim ini memilih vakum dari kompetisi. Laman resmi ABL telah mengumumkan kehadiran tim Taiwan, Fuson Braves, sebagai pengganti CLS Knights pada kompetisi musim 2019-2020.
Selain berhasil membawa CLS Knights menjadi juara ABL musim 2018-2019, Itop juga tercatat berhasil membawa CLS Knights mencicipi gelar juara Indonesian Basketball League (IBL) pada 2016.
Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]