Palestina Mengaku Siap Dialog dengan Pemimpin Israel Terpilih
Palestina menyatakan siap berdialog dengan siapapun pemimpin Israel yang terpilih dalam pemilu pekan ini.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Riyad Al-Maliki di Oslo, Rabu (18/9), sehari setelah pemilu Israel berakhir buntu.
“Siapa pun yang terpilih untuk memimpin, kami siap duduk dengannya untuk memulai kembali perundingan,” kata al-Maliki dikutip dari AFP.
Al-Maliki melakukan kunjungan dua hari ke Oslo untuk menemani Presiden Palestina Mahmud Abbas. Mereka tiba menjelang pertemuan Komite Penghubung Ad Hoc untuk Palestina dipimpin oleh Norwegia, yang digelar pekan depan di New York.
Persaingan dalam pemilu ulang Israel 2019 berlangsung sangat ketat. Dari hasil hitung cepat, koalisi Biru-Putih (Kahol Lavan) yang mendukung calon perdana menteri, Benny Gantz, unggul satu kursi dari Partai Likud yang mengusung kandidat petahana, Benjamin Netanyahu.
Benjamin Netanyahu dikabarkan membatalkan rencana kunjungannya untuk menghadiri rapat Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan depan, karena partainya terancam kalah.
Al-Maliki juga menyerukan kembali desakan Palestina pada solusi perdamaian dua negara. Dia mengungkapkan itu setelah sebelumnya Netanyahu mengungkapkan tekadnya yang sangat kontroversial untuk mencaplok Lembah Jordan di Tepi Barat jika terpilih kembali dalam pemilu.
Ia bahkan berjanji akan mencaplok seluruh permukiman yang telah didirikan Israel di Tepi Barat. Kota-kota di Palestina seperti Jericho tidak dicaplok, tetapi akan dikepung.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa rencana itu akan melanggar hukum internasional.
“Langkah itu, jika diterapkan akan menghancurkan potensi melanjutkan kembali negosiasi dan perdamaian regional, dan juga merusak kelangsungan hidup kedua negara,” kata Guterres.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]