Netanyahu-Gantz Bersaing, Israel Tegang Tunggu Hasil Pemilu
Suasana di Israel dilaporkan tegang menjelang pengumuman hasil akhir pemilihan umum setelah exit poll menunjukkan persaingan ketat antara dua calon perdana menteri, Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz.
Tiga exit poll berbeda menunjukkan partai pimpinan Netanyahu, Likud, dan koalisi pendukung Gantz, Biru dan Putih, dapat meraup masing-masing antara 30 dan 32 kursi parlemen dari 120 kursi yang diperebutkan.
Situasi kian tegang ketika Netanyahu dan Gantz mengumpulkan massa pendukungnya, kemudian sama-sama mengklaim sedang mempersiapkan kemenangan.
“Dalam beberapa hari ke depan, kita akan memasuki proses negosiasi untuk menghadirkan pemerintah Zionis yang kuat dan mencegah pemerintah anti-Zionis yang berbahaya,” ujar Netanyahu kepada para pendukungnya di Tel Aviv.
Ketika menyebut anti-Zionis, Netanyahu merujuk pada partai-partai Arab Israel yang diprediksi bisa menjadi koalisi terbesar ketiga di parlemen.
Partai-partai yang berdiri di bawah bendera aliansi Daftar Gabungan itu sudah menyatakan keinginan mereka untuk memberikan dukungan bagi Gantz.
Di hadapan para pendukungnya di Tel Aviv, Gantz pun mengindikasikan bahwa ia siap membentuk pemerintahan yang lebih luas.
“Kami akan membentuk pemerintahan bersatu yang lebih luas, yang akan mengekspresikan kehendak rakyat. Kami akan memulai negosiasi dan saya akan berbicara dengan semua orang,” ucap Gantz seperti dilansir AFP.
Pemilu kali ini sebenarnya merupakan putaran kedua karena di laga sebelumnya pada April lalu, Netanyahu dinyatakan menang, tapi tak berhasil membentuk koalisi.
Rakyat Israel lantas berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara agar hasil pemilu seperti putaran pertama tak terulang. Warga yang menggunakan hak suaranya pun lebih banyak ketimbang pada April lalu, yaitu mencapai 69,4 persen.
Dalam pemilu putaran kedua ini, mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, bakal menjadi penentu karena partainya, Yisrael Beitenu, diprediksi bisa mendapatkan delapan hingga sembilan kursi.
Jika Lieberman menentukan dukungan untuk salah satu calon, kandidat tersebut dipastikan bakal menjadi perdana menteri selanjutnya.
Setelah hasil exit poll ini dirilis, Lieberman menyerukan pembentukan pemerintahan gabungan dengan partainya. Namun, ia menekankan bahwa pemerintahan itu tak boleh mengikutsertakan partai-partai berpaham ultra-Ortodoks.
“Hanya ada satu pilihan untuk kami,” kata Lieberman tanpa menjabarkan lebih lanjut.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]