Menlu Rusia: Perang Sudah Berakhir, Suriah Kembali Damai
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov meyakini bahwa perang di Suriah telah berakhir. Dia menekankan perlunya mempromosikan penyelesaian krisis jangka panjang di Republik Arab Suriah dan seluruh kawasan Timur Tengah.
“Perang di Suriah benar-benar berakhir. Negara ini secara bertahap kembali ke kehidupan normal dan damai. Beberapa hotspot ketegangan tetap di wilayah yang tidak dikendalikan oleh pemerintah Suriah, seperti Idlib dan tepi timur Sungai Eufrat,” kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Trud yang dilansir Sputniknews, Jumat (13/9/2019).
Menteri Lavrov berpikir bahwa tujuan paling penting di Suriah sekarang adalah memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil.”Dan mempromosikan proses politik dalam menyelesaikan krisis untuk mencapai stabilisasi situasi yang stabil dan tahan lama di negara itu dan seluruh kawasan Timur Tengah,” ujarnya.
Menuruntya, oposisi Suriah memainkan peran penting dalam penyelesaian krisis. “Kami percaya pembentukan dan peluncuran komite yang dirancang untuk mengembangkan reformasi konstitusi akan menjadi langkah penting dalam memajukan proses politik yang dipimpin dan dilakukan oleh Suriah sendiri dengan bantuan PBB,” kata Lavrov.
“Faktanya, mengadakan itu akan memungkinkan pihak Suriah—pemerintah dan oposisi—untuk memulai pertama kalinya dialog langsung tentang masa depan negara mereka,” katanya.
Pada 12 September, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurut Lavrov, Rusia memberi tahu Israel tentang langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya pemerintah Suriah dalam perangnya melawan teroris, yang masih tetap di zona Idlib, dan mempromosikan isu-isu yang berkaitan dengan bantuan kemanusiaan dan fasilitasi dari proses politik dalam konteks pembentukan komite konstitusi.
“Kami menekankan—dan di sini Israel sepenuhnya setuju dengan kami—untuk memastikan nyata, dalam praktiknya, tidak hanya dalam kata-kata, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Republik Arab Suriah. Dan dalam hal ini, kami menyoroti masalah membantu otoritas Suriah dan Suriah secara keseluruhan dalam kembali ke kehidupan yang damai,” katanya kepada wartawan.
Lavrov menambahkan, Rusia juga mencatat bahwa sanksi bahwa Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah menampar pemerintah Suriah yang sah sepenuhnya kontraproduktif.
“Kami, menurut pendapat saya, menemukan pengertian dari rekan-rekan Israel kami tentang masalah ini,” kata Menlu Larov.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara sejak 2011, di mana pasukan pemerintah berperang melawan banyak kelompok oposisi serta organisasi militan dan teroris. Rusia, bersama dengan Turki dan Iran, adalah penjamin gencatan senjata di republik Arab tersebut. Moskow juga telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Suriah yang dilanda krisis.
Sumber : sindonews.com
Gambar : VOA Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]