Jerman Turut Berduka Cita atas Kepergian BJ Habibie
Pemerintah Jerman mengungkapkan duka cita mendalam atas kepergian Presiden Ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada Rabu (11/9) petang.
Melalui duta besarnya di Jakarta, Peter Schoof, Jerman mengenang sosok Habibie sebagai negarawan yang telah memberikan kontribusi sangat besar tak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi hubungan bilateral RI dan negara di Eropa barat itu.
“Dengan rasa duka dan sedih yang mendalam, kami mengetahui bahwa H.E Presiden B.J Habibie telah berpulang. Doa dan duka cita yang tulus dari kami untuk keluarganya,” kata Schoof melalui Twitternya.
“Presiden Habibie telah memberikan kontribusi yang sangat besar untuk Indonesia, tapi juga untuk hubungan bilateral antara Jerman-Indonesia.
Sosok Habibie memang tidak bisa dipisahkan dari Jerman. Habibie muda pernah mengenyam pendidikan lanjutan di Universitas RWTH Aachen, Jerman Barat, pada 1955 silam. Di sana, Habibie mendalami teknik penerbangan dengan penjurusan konstruksi pesawat terbang.
Selepas kuliah dan sejak mendapat pekerjaan di perusahaan kereta api sekitar 1962, Habibie, Ainun, dan anaknya hidup di Jerman.
Habibie diketahui memiliki hubungan dekat dengan komunitas ilmuwan, politikus, hingga kanselir Jerman. Habibie bahkan diberi gelar Warga Negara Kehormatan Jerman sejak 1988.
Selain Jerman, ucapan belasungkawa juga datang dari berbagai negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Malaysia, hingga Timor Leste.
Melalui akun Twitternya, perwakilan Uni Eropa dan Kedutaan Besar Perancis di Jakarta juga mengucapkan duka cita mendalam bagi keluarga dan masyarakat Indonesia atas kepergian Habibie.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BJ Habibie
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]