Tannya Nanette Rudianto Tangkau, Tetap Berprestasi di Usia Senja
mengenal tenis dalam usia 19 tahun Tannya Nanette Rudianto Tangkau tidak merasa terlambat dalam memburu prestasi. Cinta yang terus tumbuh pada olahraga tenis, menggelorakan semangatnya untuk meraih yang terbaik.
Akhirnya dia bukan saja menjelma menjadi pemain yang disegani di tingkat veteran, namun juga menancapkan eksistensinya sebagai tokoh tenis wanita yang aktif menggelar turnamen secara berkesinambungan.
Dia adalah Tannya Nanette asal Manado, yang di usia tak muda sudah tidak terhitung lagi berapa kali sukses meraih juara.
Pada era tahun 80-90, setiap tahun dia selalu juara tunggal dan double di Malang Veteran Terbuka. Sementara di Singapura, dia pernah juara Panasonic Terbuka di nomor single. Kemudian pada 2006 juga pernah juara dua tahun berturut-turut untuk nomor ganda.
Dalam usia 77 tahun, Nanette juara beregu di Pineng. Kemudian juara ganda bersama Yeni Mokar pada kejuaraan Veteran Terbuka di Barcelona Spanyol. Tahun ini dia juga berjaya merebut gelar juara pada turnamen ITF Veteran di Jakarta.
Nanette bukan saja piawai dalam memainkan raket dan memukul bola tenis. Dia juga aktif menggelar turnamen.
Di Surabaya dia secara rutin mengadakan turnamen veteran Araya Cup yang sudah memasuki lima kali penyelenggaraan. Kiprahnya itu membuat dia mendapat kepercayaan memimpin Pelti Surabaya.
Seakan ingin terus menggelorakan prestasi tenis, mulai tahun ini Nanette melakukan invasi ke Jakarta. Dia menggelar Kejuaraan Tenis Ibu Tannya Nanette Rudianto di Elite Club, Kuningan, Jakarta, pada 24 – 25 Agustus 2019 lalu.
Meskipun baru pertama kali digelar di Ibukota ternyata turnamen ini mendapat sambutan luar biasa dari para pemain veteran dari berbagai daerah di Tanah Air.
“Antusias peserta luar biasa karena turnamen ini diikuti sekitar 300 pemain. Suatu hal yang positif dan menggembirakan di langkah awal di Jakarta setelah saya lima kali mengadakan turnamen di Surabaya dalam rangka hari ulang tahun saya setiap bulan Januari,” ujar Nannette .
Dia menjelaskan, tujuan dilaksanakan turnamen berhadiah Rp 105 juta itu untuk memberi contoh dan menantang semangat para pemain muda atau junior, guna tak padam semangat dalam bermain tenis untuk meraih prestasi terbaik.
“Kami yang sudah veteran saja masih punya semangat tinggi untuk meraih prestasi. Harusnya yang muda apalagi yunior juga punya yang lebih berlipat dari kami-kami ini untuk mengejar prestasi di tenis ini,” kata Nannette.
Ditambahkannya, selain itu juga dirinya juga ingin mempererat tali silaturahmi antar insan tenis veteran. Dirinya ingin menularkan semangat, cinta dan rindu pada tenis.
Disinggung kondisi pertenisan Indonesia saat ini, Nanette melihat ada penuruan. Ini menjadi tantangan bagi Pengurus Pusat Pelti untuk terus memberikan keinginan meraih prestasi terbaik.
“Di sinilah dibutuhkan rasa cinta sehingga akan timbul rindu prestasi. Itu harus ada resepnya dari Pelti. Jadi bukan hanya sekadar bonus dan bonus,” tuturnya.
Sumber : poskotanews.com
Gambar : poskotanews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]