Rupiah Masih Terlalu Perkasa Bagi Dolar Singapura

Dolar Singapura belum mampu beranjak dari level terlemah sejak Januari 2018 melawan rupiah pada perdagangan Selasa (10/9/19).

Begitu perdagangan hari ini dibuka Mata Uang Garuda langsung unggul melawan Mata Uang Negeri Merlion. Dolar Singapura terus ditekan hingga menyentuh level Rp 10.150,54, sebelum memangkas pelemahan dan berada di level Rp 10.162,98 (-0,02%) pada pukul 13:30 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Penguatan rupiah melawan dolar Singapura hari ini menegaskan keperkasaan Mata Uang Garuda sejak pekan lalu. Membaiknya persepsi investor global memberikan keuntungan bagi rupiah, selain itu fundamental rupiah juga sedang cukup bagus. Cadangan devisa Agustus merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018.

Berbanding terbalik dengan Indonesia, perekonomian Negeri Merlion semakin memburuk. IHS Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur Singapura pada Agustus sebesar 48,7. Turun tajam dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 51. Angka 48,7 tersebut menunjukkan kontraksi terbesar yang dialami sektor manufaktur Singapura dalam tujuh tahun terakhir.

Kecemasan akan resesi yang kemungkinan dialami Singapura terus menghantui. Pemerintah Singapura memangkas tajam proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi 0-1% dari 1,5-2,5%.

Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 14:45 WIB.

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : cnbcindonesia.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *