Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jakarta Jadi Pusat Keuangan-Bisnis
Pembangunan kota Jakarta sebagai pusat bisnis berskala regional tetap dilanjutkan meski nantinya tak lagi menjadi ibu kota negara. Presiden Jokowi bahkan menjamin rencana pembangunan Jakarta selama 10 tahun yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI dengan anggaran Rp571 triliun tetap dialokasikan.
“Rencana Pemprov DKI Jakarta yang dianggarkan Rp571 triliun, tetap terus dijalankan dan pembahasan sudah pada level teknis dan siap dieksekusi. Dilanjutkan,” kata Jokowi saat mengumumkan Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8).
Jokowi mengatakan Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan dan pusat jasa berskala regional dan global.
Jokowi sebelumnya telah menetapkan ibu kota baru akan berlokasi di Kalimantan Timur. Dua wilayah yang diputuskan jadi ibu kota baru adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pemilihan Kaltim sebagai ibu kota baru berdasarkan pertimbangan strategis dan kebencanaan. Jokowi mengatakan Kaltim dipilih karena risiko terjadi bencana kecil. Baik itu bencana banjir, gempa bumi tsunami, kebakaran hutan, dan gunung berapi.
Selain itu wilayah Kaltim berada di tengah kepulauan Indonesia. Juga, Jokowi menyebut telah ada lahan seluas 180 hektare milik pemerintah yang siap dibangun.
Pembangunan ibu kota baru Ini bukan satu satunya upaya pemerintahan dalam mengurangi kesenjangan Pulau Jawa dan luar Jawa.
“Karena selain itu Pemerintah akan membangun industrialisasi di luar Jawa berbasis hilirisasi,” ujar Jokowi.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Merdeka.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,T
witter,Total”]