Daftar Bakal Calon Ketua Umum PSSI
Sejumlah nama mulai secara terang-terangan melakukan promosi jelang pembukaan pendaftaran Ketua Umum PSSI periode 2020-2024.
Sampai saat ini kongres pemilihan ketua umum di induk organisasi sepak bola Indonesia itu masih belum diketahui secara pasti, PSSI masih berupaya agar FIFA mengizinkan kongres digelar pada November 2019 atau lebih cepat dari rencana awal yakni kongres digelar pada Januari 2020.
Meski demikian, beberapa tokoh belakangan mulai tampil dan mengampanyekan diri demi kursi tertinggi PSSI. Tokoh-tokoh tersebut antara lain petinggi klub Australia Brisbane Roar, Rahim Soekasah, CEO Bandung Premier League (BPL) Doni Setiabudi, pengusaha muda Arif Putra Wicaksono, dan Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule.
Dilansir dari berbagai sumber, Rahim Soekasah telah terang-terangan untuk maju dalam persaingan calon Ketua Umum PSSI seja Mei 2019. Berlandaskan keprihatinan terhadap prestasi Timnas Indonesia yang minim, mantan manajer Pelita Jaya ini percaya diri untuk maju dan meraih kursi nomor satu PSSI. Misinya adalah membawa harum nama sepak bola Indonesia di pergaulan internasional.
Memasuki Agustus, tiga tokoh lain mulai membuat pergerakan. Doni Setiabudi melalui akun resmi BPL menyatakan sepak bola Indonesia butuh infrastruktur yang memadai dari tiap desa.
“Jika memungkinkan, bisa kerja sama dengan BUMN [Badan Usaha Milik Negara]. Serta dibutuhkan kompetisi yang sehat, jujur, dan adil untuk semua,” ujarnya pada awal Agustus lalu.
Saat itu, Doni mengaku sudah mendapat dukungan dari satu pemilik suara. Ia butuh satu dukungan lagi agar bisa mendaftarkan diri secara sah sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Setelah Rahim dan Doni, giliran Arif yang mengundang sejumlah media pada 12 Agustus 2019. Ia ingin bertukar pendapat mengenai kontribusi dia selama di dunia sepak bola Indonesia, dan program yang ia siapkan untuk pengembangan sepak bola Indonesia di masa mendatang.
Ini jadi kali kedua Arif maju dalam bursa pemilihan calon Ketua Umum PSSI. Pada 2016, langkahnya terjegal persyaratan minimal harus lima tahun punya pengalaman mengurusi sepak bola Indonesia. Pada kesempatan kali ini, Arif mengaku kesulitan menjangkau para pemilik suara.
“Ada dua klub yang mendukung sebagai syarat untuk maju jadi kandidat [calon ketua umum PSSI]. Saya fokus ke program yang sulit meyakinkan para pemilik suara dan saya sangat minim akses di situ. Itu jadi tantangan terberat saya,” ucap Arif, Senin (12/8).
Salah satu program yang dilakukan Arif untuk menembus pemilik suara yakni dengan memberikan supervisi klub Eropa kepada klub di Indonesia mulai dari lisensi klub, manajemen fan serta Video Assistant Referee (VAR).
Meski minim dukungan pemilik suara PSSI, Arif tetap percaya diri. Ia bahkan mengklaim sudah mendapat dukungan dari 24 klub Eropa untuk membantu sepak bola Indonesia
Berbeda dengan Arif , Iwan Bule mengklaim sudah dihubungi sebanyak 50 pemilik suara atau voters per 21 Agustus 2018. Polisi bintang tiga ini mengatakan sebanyak 20 asosiasi provinsi (Asprov) telah menyatakan dukungan kepada dia, sedangkan sisanya adalah klub-klub dari berbagai kasta kompetisi.
Meski minim dukungan pemilik suara PSSI, Arif tetap percaya diri. Ia bahkan mengklaim sudah mendapat dukungan dari 24 klub Eropa untuk membantu sepak bola Indonesia
Berbeda dengan Arif , Iwan Bule mengklaim sudah dihubungi sebanyak 50 pemilik suara atau voters per 21 Agustus 2018. Polisi bintang tiga ini mengatakan sebanyak 20 asosiasi provinsi (Asprov) telah menyatakan dukungan kepada dia, sedangkan sisanya adalah klub-klub dari berbagai kasta kompetisi.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bola.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,T
witter,Total”]