Kepolisian Selidiki Kemungkinan Aksi Terorisme
Serangan bersenjata di satu masjid Norwegia pada Sabtu (10/8) akan diinvestigasi sebagai kemungkinan aksi terorisme. Asisten Kepala Kepolisian Rune Skjold menjelaskan, tersangka penembakan di Al-Noor Islamic Centre adalah pria kulit putih yang mengekspresikan berbagai pendapat antiimigran dan sayap kanan-jauh secara online.
“Kami menyelidiki ini sebagai upaya melancarkan aksi terorisme,” papar Rune Skjold seperti dilansir Reuters. Kepolisian menyatakan pria yang menembaki satu masjid di Norwegia kemungkinan telah menembak mati anggota keluarganya sebelum menyerang masjid. “Seorang wanita muda ditemukan tewas di alamat tersangka,” ungkap Rune Skjold seperti dilansir Reuters.
Menurut kepolisian, pria muda kulit putih itu telah ditahan setelah serangan bersenjata di Al-Noor Islamic Centre dekat ibu kota Norwegia. Jamaah muslim yang berada di masjid itu berhasil melawan pria bersenjata itu dan menghentikan penembakan. “Orang-orang itu menunjukkan keberanian yang besar,” tutur Skjold.
Mohammad Rafiq, 65, merupakan purnawirawan Angkatan Udara Pakistan dan yang pertama kali mendekati pelaku penembakan di masjid itu. “Saya tiba-tiba mendengar tembakan dari luar,” kata Rafiq kepada Reuters melalui penerjemahnya. Dia menambahkan, pelaku penembakan kemudian masuk gedung dengan senjata dan pistol.
“Dia mulai menembaki dua pria lainnya,” kata Rafiq. Menurutnya, dia kemudian memegang penyerang, membekuknya hingga ke tanah dan merebut senjata dari pelaku penyerangan. Rafiq mengalami luka dengan tangannya bengkak dan matanya merah akibat melumpuhkan pelaku penembakan. Rafiq telah dua setengah tahun tinggal di Norwegia. “Dia meletakkan jari tangannya ke dalam mata saya hingga sini. Jarinya di dalam mata saya,” papar Rafiq.
Pernyataan awal menjelaskan, satu orang tertembak dalam serangan itu. Pelaku penembakan tampaknya beraksi sendiri. “Dia berumur sekitar 20 tahun, warga Norwegia dari wilayah itu. Pria itu membawa dua senjata mirip shotgun dan satu pistol. Dia menerobos melalui pintu kaca dan melepas tembakan,” ungkap Direktur Masjid Irfan Mushtaq kepada TV2.
“Pelaku penembakan memakai rompi antipeluru dan helm, tetapi berhasil dilawan oleh jamaah masjid sebelum polisi tiba,” papar Mushtaq. Juru bicara masjid Waheed Ahmed menambahkan, hanya tiga orang yang ada di masjid ketika serangan terjadi saat mereka mempersiapkan acara Iduladha yang akan dihadiri sekitar 1.000 orang.
Masjid itu awal tahun ini telah menerapkan langkah keamanan tambahan setelah pembunuhan lebih dari 50 orang di dua masjid di Selandia Baru oleh tersangka ekstremis sayap kanan. Pada 2011, pendukung neo-Nazi Anders Behring Breivik membunuh 77 orang di Norwegia saat para remaja mengikuti kamp pemuda.
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan kepolisian telah meningkatkan keamanan saat ribuan muslim berkumpul di sejumlah masjid untuk menyambut Iduladha. Meski pemerintah terus berupaya melawan ujaran kebencian, masih banyak yang harus dilakukan. “Kami mencoba memerangi ini, tapi ini tantangan. Saya pikir ini tantangan seluruh dunia,” tutur Solberg.
Sumber : sindonews.com
Gambar : SINDOnews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]