Harga Emas Makin Naik, Waktunya Ambil Untung?
Kilau harga emas tampaknya masih belum pudar dalam waktu dekat. Setelah menembus level psikologis USD 1.500 per ounce minggu lalu, harga emas minggu ini diprediksi masih akan naik.
Menurut laporan Kitco, harga emas sedang bullish berkat tiga faktor: perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, bank sentral di berbagai negara yang melonggarkan kebijakan moneter, dan level technical chart yang naik.
Para analis menyebut jika harga emas bisa naik hingga USD 1.516 per ounce, maka harga diprediksi bisa melonjak hingga USD 1.550 per ounce.
“Kekuatan di bull market ini bertambah. Belum jelas seberapa tinggi (harga emas) bisa bertambah. Jika kita bisa menembus level USD 1.516, kita bisa melihat gerakan eksplosif menuju USD 1.550,” jelas ahli strategi pasar senior RJO Futures, Phil Streible.
Direktur pelaksana penelitian komoditas dari BMO Capital Markets, Colin Hamilton, berkata lingkungan pasar kini amat mendukung emas. Ia pun turut mengungkit faktor seperti tren yield surat utang yang menurun, risiko geopolitik, dan perang dagang antara AS-China.
Meski demikian, analis ragu lonjakan harga emas dapat terus bertahan. Ada pula yang menyebut agar investor mengambil untung atas kenaikkan ini.
“Jika Anda menahan profit maka Anda merugikan diri sendiri. Secara keseluruhan, lanskap bagi emas masih sangat menguntungkan,” ujar presiden Blue Line Futures Bill Baruch.
Sumber : liputan6.com
Gambar : Aplikasi e-mas
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]