Dolar AS Balik Melemah Merespons Serangkaian Penurunan Data Ekonomi
Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pelaku pasar memilah serangkaian data ekonomi suram terbaru.
Sektor manufaktur AS kehilangan momentum lebih lanjut pada Juli, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Kamis (1/8/2019).
Menurut laporan manufaktur ISM terbaru tentang bisnis, indeks pembelian manajer (PMI) untuk Juli yang mengukur kinerja sektor manufaktur, tercatat 51,2%, penurunan 0,5 poin persentase dari angka Juni di 51,7%. Angka itu jauh dari perkiraan pasar.
Sementara itu, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, berdiri di 215.000 dalam pekan yang berakhir 27 Juli, meningkat 8.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja.
Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim baru akan berjumlah 210.000 yang disesuaikan secara musiman.
Data yang lesu datang setelah Federal Reserve AS menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global 2008.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target untuk suku bunga dana federal (FFR) sebesar 25 basis poin ke kisaran 2,00% hingga 2,25% setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari sesuai dengan ekspektasi pasar.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,14% menjadi 98,3910 pada akhir perdagangan Kamis. Demikian dikutip dari Antaranews, Jumat (2/8/2019).
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1081 dari USD1,1085 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2146 dari USD1,2162 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6804 dari USD0,6839..
Dolar AS dibeli 107,35 yen Jepang, lebih rendah dari 108,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9901 franc Swiss dari 0,9934 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3234 dolar Kanada dari 1,3197 dolar Kanada.
Sumber : okezone.com
Gambar : Investor Daily
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]