Gelombang Panas Landa Jepang, 11 Orang Tewas
Musim panas ekstrem yang melanda Jepang sepekan terakhir dilaporkan telah merenggut 11 nyawa dan menyebabkan 5.664 orang masuk rumah sakit dengan gejala dehidrasi.
Salah satu yang meninggal dilaporkan merupakan seorang penampil di sebuah taman hiburan di Osaka berusia 28 tahun. Korban dikabarkan pingsan setelah melakukan geladi bersih pada Minggu malam.
Akibat insiden itu, operator taman hiburan tersebut membatalkan seluruh pertunjukan kostum selama musim panas ini.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat suhu tertinggi Tokyo pada Selasa (30/7) mencapai 35,4 derajat celcius.
Selain Tokyo, Kota Tajimi di Perfektur Gifu, Kota Kyoto, dan Kota Hatoyama di Perfektur Saitama juga menjadi wilayah terpanas di Jepang, di mana suhu pada siang hari ini masing-masing mencapai suhu 37,1 derajat celcius, 36,8 derajat celcius, dan 36,6 derajat celcius.
Prakiraan cuaca pekan ini juga menunjukkan suhu tertinggi pada siang hari bisa mencapai 35 derajat celcius di sejumlah kota metropolitan, yakni Kyoto, Osaka, Nagoya, Hiroshima, dan Fukuoka.
JMA mendesak warga Jepang untuk tetap terhidrasi dengan meminum air cukup, serta membawa payung atau topi setiap bepergian untuk mengurangi bahaya paparan sinar matahari.
Lembaga itu juga menyerukan masyarakat untuk mengatur suhu pendingin udara dan memastikan ventilasi udara yang baik.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang juga telah memperingatkan bahwa kondisi panas ekstrem ini akan menjadi hal yang biasa jika tidak ada tindakan segera untuk mengurangi dampak pemanasan global.
Berdasarkan simulasi yang dilakukan Institut Penelitian Meteorologi JMA, suhu musim panas Jepang di Tokyo diperkirakan mencapai 43,3 derajat celcius pada 2100 mendatang.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]