Jokowi Diminta Libatkan KPK dalam Memilih Jaksa Agung Berikutnya

Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) Fakultas Hukum Universitas Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo memilih Jaksa Agung yang betul-betul independen dan kredibel. Ketua Harian MaPPI FH UI Dio Ashar Wicaksana juga meminta Jokowi melibatkan masukan dari pelbagai pihak terkait Jaksa Agung yang bakal dia tunjuk.

Dio mencontohkan, dalam pembentukan kabinet lima tahun lalu Jokowi melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melakukan penelusuran rekam jejak para calon pembantunya. Dia pun meminta Jokowi menempuh proses yang sama kali ini, tak terkecuali untuk Jaksa Agung.

“Dulu pemilihan menteri-menteri Pak Jokowi fokus dalam hal rekam jejak, tapi waktu Jaksa Agung tidak begitu. Sekarang waktunya Pak Jokowi membuktikan bahwa dia punya kepedulian terhadap penegakan hukum,” kata kepada Tempo, Senin, 29 Juli 2019.

Hal ini disampaikan Dio sekaligus menanggapi menghangatnya isu perebutan kursi Jaksa Agung di kabinet periode kedua pemerintahan Jokowi. Sejumlah sumber Tempo menyebutkan, Partai Nasdem menyiapkan kandidat Jaksa Agung yang akan diusulkan menjadi pengganti H.M. Prasetyo.

Sosok yang diusulkan itu bukan berasal dari partai, melainkan internal Kejaksaan. Menurut sumber tersebut, sosok yang dimaksud ialah M. Yusni yang kini menjadi Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejaksaan Agung. Yusni juga mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh.

Dio tak mempersoalkan latar belakang Jaksa Agung dari internal atau eksternal kejaksaan. Yang penting, kata dia, Jaksa Agung terpilih harus independen dari kepentingan politik dan bisnis.

“Jaksa Agung yang dipilih harus yang benar-benar berkualitas dan tidak diragukan fungsinya untuk penegakan hukum. Jadi tidak ada kompromi politik di situ,” kata Dio.

Dio mengimbuhkan, Jokowi memang tak diwajibkan melibatkan peran dan masukan lembaga lain dalam menggunakan hak prerogatifnya menunjuk menteri dan kepala lembaga. Namun dia menilai proses tersebut baik dilakukan demi transparansi dan memastikan para pembantu presiden adalah orang-orang yang memiliki rekam jejak baik. “Daripada lima tahun nanti ada masalah, lebih baik minta masukan-masukan sekarang.”

 

 

 

 

 

 

Sumber : tempo.co
Gambar : Tribunnews.com

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *