Atlet Asing Senang Dengar ‘Eaa-Huu’ di Indonesia Open

Sejumlah atlet asing Indonesia Open 2019 senang dengan sorakan ‘Eea-Huu’ khas suporter Indonesia yang berkumandang dari tribune.

Teriakan ‘Eea-Huu’ menjadi sebuah ciri khas dalam pertandingan badminton yang berlangsung di Indonesia, termasuk Indonesia Open. ‘Eea’ dipekikan untuk pemain Indonesia yang akan memukul bola, sedangkan ‘Huu’ diperuntukkan bagi lawan yang berasal dari luar negeri.

Namun dalam beberapa kesempatan, seruan ‘Eea’ juga kadang diberikan suporter Indonesia kepada atlet asing. Misalnya ketika tidak ada atlet Indonesia yang bertanding di lapangan.

Dukungan itu dirasakan tunggal putri India Pusarla Venkata Sindhu ketika bertanding lawan pebulutangkis Denmark, Mia Blichfeldt, dalam babak kedua Indonesia Open. Kendati bukan sebagai atlet tuan rumah, Sindhu merasa ada sebagian orang Indonesia yang ‘menyamar’ sebagai suporter India.

Berkat dukungan tersebut, Sindhu melewati adangan Blichfeldt pada babak 16 besar dengan skor 21-14, 17-21, dan 21-11 dalam permainan berdurasi satu jam dua menit.

“Suporter di sini fantastis, Anda sampai kesulitan untuk mendengar apa yang pelatih katakan. Tapi saya pikir itu atmosfer yang baik, saya sangat suka bermain dengan suporter yang banyak seperti di Indonesia,” kata Sindhu kepada CNNIndonesia.com.

“Saya memandang kebisingan yang dihasilkan ini dengan positif ya, karena itulah energi yang mereka keluarkan. Anda harus menyesuaikan diri. tapi di sisi lain harus tetap fokus,” katanya menambahkan.

Berbeda dengan Sindhu, ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe harus rela mendapat banyak sorakan ‘Huu’ dari suporter Indonesia. Pasalnya, Endo/Watanabe berhadapan dengan pasangan tuan rumah, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso.

Meski begitu, Endo/Watanabe berhasil keluar dari tekanan dan mengalahkan Wahyu/Ade dengan skor 21-17, 16-21, dan 21-17 dalam satu jam 24 menit pada babak 16 besar.

“Sebenarnya kalau untuk suporter, di negara manapun sama saja kalau lawannya tuan rumah. Kebetulan hari ini lawan tuan rumah, jadi suporter memihak tuan rumah. Tapi ini tidak jadi tekanan buat saya, justru menambah semangat saja,” ucap Endo.

“Saya suka suasana yang heboh dalam bertanding, jadi itu bukan masalah,” tambah Watanabe.

Senada dengan Endo/Watanabe, ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pun berhasil mengalahkan pasangan Indonesia, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta di bawah tekanan suporter tuan rumah.

Chen/Jia menang dengan skor 21-15 dan 21-14 selama 39 menit.

“Kami merasa lebih nyaman bermain dengan penonton yang banyak, itu membuat kami semakin bertenaga lagi kalau melakukan pukulan smash,” ujar Chen.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : suara.com

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *