Inflasi Juni Diprediksi Stabil, IHSG Berlanjut Menguat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada Senin (1/7). Penopang utama berasal dari sentimen rilis data inflasi Juni 2019.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data ekonomi makro tersebut pada hari ini, pukul 11.00 WIB.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi tingkat inflasi bulan lalu dalam kondisi yang stabil. Artinya, diperkirakan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan atau di luar kendali.
“(Inflasi yang terkendali) tentunya akan membuat IHSG memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikan,” papar William dalam hasil riset.
Selain itu, pelaku pasar juga sedang menanti rilis kinerja keuangan semester I 2019. Hal tersebut akan menambah sentimen untuk pergerakan IHSG.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat, rentang pergerakan hari ini support 6.257 resistance 6.488,” kata William.
Tak sependapat, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyatakan IHSG akan berbalik arah ke zona merah. Pasar saham dalam negeri disebut-sebut sudah berada dalam area jenuh beli (overbought).
Hanya saja, potensi pelemahan ini hanya bersifat jangka pendek. Artinya, penurunan indeks terjadi pada awal pekan saja.
“Secara teknikal rentang penguatan IHSG sudah sangat terbatas dan indikator stochastic membentuk deadcross di area overbought mengindikasikan akan mengalami pelemahan dalam jangka pendek,” papar Dennies melalui risetnya.
Menurut Dennies IHSG masih bergerak di area 6.300. Ia memproyeksi pasar saham akan berada dalam rentang support 6.338-6.348 dan resistance 6.373-6.388.
Informasi saja, IHSG menguat 0,68 persen sepanjang pekan lalu dari 6.315 ke level 6.358. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tercatat naik 0,68 persen menjadi Rp7.243 triliun.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]