Heli TNI di Papua Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan
Pencarian helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat (AD) yang hilang kontak pada Jumat (28/6) lalu di Papua dilanjutkan kembali pada pagi ini.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi menyatakan hari ini pencarian kembali dilakukan lewat darat dan udara.
“Hari ini cuaca cerah, kita lanjutkan pencarian lewat udara dengan empat unit. Dua unit dari TNI Angkatan Darat, dan dua dari bantuan sipil,” kata Aidi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (1/7).
Selain itu, sambungnya, operasi pencarian juga dilakukan lewat darat. Ia mengatakan tim SAR darat telah berangkat pada Minggu (30/6) siang ke lokasi yang ditunjukkan berdasarkan informasi yakni di Gunung Aprok, Distrik Oksop.
“Mereka berangkat kemarin siang, dan menginap di perjalanan. Jalur darat itu ditempuh dengan berjalan kaki, karena tidak ada akses jalan yang bisa dilalui kendaraan,” katanya.
Untuk pencarian Helikopter MI-17 tersebut, kata Aidi, pihaknya menggunakan segala jenis informasi yang bisa mengantar ke lokasi alat angkut udara tersebut berada.
“Baik dari informasi warga, pencarian visual, juga teknologi satelit. Kita padukan semua informasi itu,” ujarnya.
Sementara itu, seperti dilansir Antara, Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Chandra Dianto menyatakan berdasarkan informasi awal diduga helikopter itu berada di punggung Gunung Aprok.
“Diperkirakan heli ada di balik gunung itu, yakni Gunung Aprok karena bunyi gemuruhnya ada di belakang gunung itu,” kata Chandra kemarin.
Hal tersebut didasarkan dari keterangan warga setempat yang sempat mendengar suara gemuruh. Selain itu, Chandra menyebutkan ada 25 personel tim SAR gabungan dari Jayapura yang dikerahkan ke Oksibil untuk segera bergabung dengan tim yang telah berada di Gunung Aprok.
Helikopter Mi-17 milik Pusat Penerbangan TNI AD hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Helikopter yang melakukan misi pengiriman logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Distrik Okbibab itu hilang kontak saat sedang dalam penerbangan ke Sentani, Jayapura. Setidaknya ada 12 orang di dalam helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 tersebut.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]