Cuaca Dingin, Suhu Dieng Capai Minus 7 Derajat Celsius

Kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami kondisi cuaca dingin dari biasanya. Suhu udara pada Selasa (25/6) pagi mencapai minus 7 derajat celsius. Suhu ini berbeda dari hari sebelumnya yang mencapai minus 9 derajat celsius.

Berdasarkan laporan CNN Indonesia TV, akibat suhu tersebut kawasan cekungan dan lembah Dieng tampak seperti hamparan embun es yang memutih menyerupai salju.

Embun beku (frozen) karena cuaca dingin di bawah nol derajat celsius itu menyelimuti hamparan padang rumput yang datar di kawasan Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Sementara lahan miring atau lereng bukit relatif aman dari embun beku.

Embun beku ini muncul sejak Mei dan diperkirakan terus meningkat hingga puncaknya pada Agustus mendatang. Embun ini beberapa kali muncul pada Juni 2019 di Dieng. Beberapa tanaman di lahan hortikultura pun terkena dampaknya.

“17 hektare lahan hortikultura yang diperkirakan terdampak embun upas (embun beku) itu ditanami kentang dan wortel. Tanaman hortikultura tersebut ditanam di lahan yang datar,” Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Pawit Setianto di Banjarnegara, dikutip Antara, Selasa (25/6).

Tanaman di lahan dengan kemiringan lebih dari 5 derajat relatif aman karena embun beku hanya muncul di tanah datar.

Dalam kesempatan terpisah, salah seorang petani kentang, Alif Faozi mengatakan dampak embun beku dirasakan oleh petani yang lahannya datar, sedangkan lahan miring relatif aman.

Dia mengatakan embun beku kembali muncul pada pagi hari ini, meskipun tidak setebal kemarin.

“Kalau suhu udara di dalam rumah saya pagi ini 15 derajat celsius, kemarin mencapai 11 derajat celsius. Kemarin saya melihat ada tanaman kentang yang agak layu karena terkena embun upas, kalau tanaman sayuran lainnya belum terlihat layu,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengatakan dari 15 hektare tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna, sekitar 5 hektare di antaranya sudah terdampak embun beku, sedangkan sisanya masih relatif aman.

“Embun upas mulai muncul sejak bulan Mei dan saat itu masih tipis, belum merambah ke lahan tanaman kentang. Namun sekarang, embun upas sudah sampai ke lahan kentang,” katanya.

Dia mengatakan tanaman kentang yang terdampak embun beku rata-rata berusia 30-40 hari. Menurutnya, jika tanaman kentang tersebut terkena embun beku pada pagi hari, maka siang harinya akan layu dan selanjutnya mengering atau berwarna hitam hingga akhirnya mati.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Hipwee

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *