Aparat India Buru Jejaring Teroris Terkait Bom Sri Lanka
Regu antiteroris India menggerebek sejumlah lokasi di Kota Coimbatore, Negara Bagian Tamil Nadu. Mereka memburu seorang terduga teroris, Mohammed Azarudeen (32), yang diduga dekat dengan terduga dalang teror bom Paskah di Sri Lanka, Zahran Hashim.
Seperti dilansir AFP, Kamis (13/6), aparat Badan Penyelidikan India (NIA) menggerebek tujuh lokasi di Coimbatore. Namun, mereka tidak berhasil menangkap Azarudeen.
Meski begitu, aparat India berhasil menangkap lima orang yang dicurigai simpatisan kelompok Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS). Mereka juga menyita sejumlah ponsel beserta kartunya, komputer serta sejumlah dokumen.
“Mereka turut menyebarkan ideologi ISIS di media sosial dan merekrut muda-mudi yang rentan, untuk melakukan serangan teror di selatan India, terutama Negara Bagian Kerana dan Tamil Nadu,” demikian pernyataan NIA.
Menurut NIA, Azarudeen dicurigai masuk dalam jaringan teror karena berteman dengan Zahran di media sosial Facebook. Dia juga mengurus laman propaganda ISIS di Facebook untuk menyebarkan konten radikal.
Salah satu pengikut laman itu adalah Riyas A alias Riyas Aboobacker (29), yang ditangkap pada April lalu. Saat diinterogasi, Riyas mengaku hendak melakukan serangan teror di Kerala.
India menyatakan sudah memantau gerak-gerik kelompok radikal di wilayah selatan. Setelah terjadi serangan teror yang menewaskan lebih dari 250 orang dan melukai 500 lainnya di Sri Lanka, mereka menjadi semakin waspada.
Zahran yang memimpin organisasi Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) disebut sebagai dalang dan pelaku teror bom itu. Dia dilaporkan meninggal dalam serangan bom bunuh diri.
Padahal, intelijen India dilaporkan sudah memberi tahu soal ancaman serangan teror kepada aparat Sri Lanka. Namun, diduga karena pertikaian politik antara Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mereka gagal mencegahnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kiblat.net
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]