Shinzo Abe Berpeluang Jadi Perdana Menteri Jepang Terlama
Shinzo Abe berpeluang untuk menjadi perdana menteri Jepang yang menjabat paling lama. Hingga Sabtu (7/6/2019), Abe telah menduduki jabatan perdana menteri Jepang selama 2.722 hari.
Lama waktu menjabat tersebut terhitung dari sejak terpilihnya Abe sebagai perdana menteri pada 26 September 2012. Abe yang merupakan perdana menteri ke-57 Jepang, sebelumnya juga sempat menjabat sebagai perdana menteri pada September 2006, namun dia mengundurkan diri setahun berselang, pada September 2007 karena alasan kesehatan.
Dia kembali ke dunia politik pada 2012 dan langsung kembali dipercaya menjabat sebagai perdana menteri, menggantikan Yoshihiko Noda. Abe kemudian kembali terpilih dalam pemilu 2014 dan 2017 lalu.
Abe telah melampaui mantan perdana menteri Hirobumi Ito yang menjabat selama 2.720 hari dan berpeluang melebihi masa jabatan mantan perdana menteri Eisuke Sato (2.798 hari) dan Taro Katsura (2.886 hari), jika dia dapat tetap menjabat hingga November mendatang.
“Saya akan memenuhi tanggung jawab saya dengan menjalankan setiap kebijakan yang saya janjikan kepada rakyat Jepang,” kata Abe yang kini berusia 64 tahun itu, kepada wartawan.
Kalangan politik Jepang tengah ramai berspekulasi tentang peluang Abe untuk membubarkan majelis rendah dan menggelar pemilihan agar dapat bertepatan dengan pemilu majelis tinggi yang telah direncanakan untuk digelar musim panas ini.
Namun perjalanan Abe untuk menjadi perdana menteri Jepang paling lama diperkirakan bakal mendapat rintangan dalam pemilu majelis tinggi dan rencana kenaikan pajak konsumsi di bulan Oktober.
Terlepas dari janjinya untuk menyelesaikan tantangan-tantangan diplomatik pascaperang, prospek untuk dilakukannya terobosan dalam perundingan perjanjian damai dengan Rusia tampak sulit karena kedua negara masih terlibat sengketa wilayah.
Sementara terhadap isu Korea Utara, Abe telah melunakkan pendiriannya dengan menyerukan dilangsungkannya pertemuan dengan Kim Jong Un tanpa prasyarat.
Abe telah menjadikan isu penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an sebagai prioritas diplomatiknya. Masalah besar yang juga tengah dihadapi Abe adalah persoalan ekonomi di tengah tanda-tanda munculnya fase ekspansi terbaru dengan perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dengan China.
Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, yang juga tangan kanan Abe, mengatakan bahwa pemerintah telah menempatkan isu revitalisasi ekonomi sebagai “prioritas tertinggi” selama enam tahun lima bulan terakhir.
“Kami akan melanjutkan dengan kebijakan untuk mencapai siklus pertumbuhan dan redistribusi yang luhur dan memastikan perekonomian terus tumbuh,” kata Suga.
Selain menempati jabatan sebagai perdana menteri Jepang, Abe kini juga menjabat sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal dan akan berakhir pada September 2021.
Sumber : Kompas.com
Gambar : The Straits Times
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]