Qatar Dapat Undangan dari Saudi untuk Pertemuan Darurat Negara Arab di Mekkah
Pemerintah Qatar mengaku telah mendapat undangan dari Arab Saudi untuk hadir dalam dua pertemuan puncak darurat negara Arab di Mekkah, pada 30 Mei mendatang. Pernyataan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Qatar pada Minggu (26/5/2019), setelah sebelumnya mereka mengatakan belum menerima undangan untuk dua pertemuan tersebut.
“Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani telah menerima undangan dari Raja Saudi Salman bin Abdulaziz untuk menghadiri pertemuan puncak para penguasa Teluk Arab dan pertemuan yang lebih luas dari para pemimpin Arab,” kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan itu disebutkan, sebuah undangan bersama dengan surat telah diteruskan ke Qatar oleh kepala Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Namun tidak dijelaskan apakah Qatar akan menerimanya.
Sebelumnya diberitakan, Arab Saudi telah meminta untuk diadakannnya pertemuan darurat GCC dan Liga Arab untuk membahas situasi yang memanas di kawasan Teluk Persia.
Dua pertemuan darurat digelar untuk membahas tentang agresi dan dampak yang mungkin ditimbulkan di kawasan Teluk, menyusul peningkatan ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat.
Arab Saudi merencanakan pertemuan darurat setelah terjadinya serangan drone terhadap stasiun pompa minyak serta empat buah kapal tanker yang disabotase di kawasan perairan Uni Emirat Arab.
Riyadh menuding kedua insiden tersebut dilakukan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman dan didukung Iran. Tuduhan itu telah dibantah oleh Teheran. Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir telah memberlakukan boikot ekonomi dan diplomatik terhadap Qatar sejak Juni 2017 atas tuduhan bahwa Doha mendukung terorisme. Tuduhan tersebut juga telah dibantah oleh Qatar.
Sehingga undangan kepada Qatar bisa menjadi perkembangan terbaru dalam hubungan antara Doha dengan negara-negara Arab lainnya.
Sementara itu, UEA tidak menyalahkan pihak mana pun atas insiden sabotase kapal tanker minyak di wilayah perairannya dan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengurangi eskalasi di wilayah Teluk.
UEA mengatakan, situasi kritis saa ini di kawasan itu membutuhkan sikap Arab dan Teluk yang terpadu.
Sumber : Kompas.com
Gambar : Anadolu Agency
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]