Gagal di Piala Sudirman, Konsistensi Pemain Tunggal Disorot
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI yang juga dipercaya menjadi Manajer Tim Indonesia di Nanning , Cina, Susy Susanti, menyorot penampilan pemain tunggal yang inkonsisten sepanjang tampil di ajang Piala Sudirman 2019. Akibatnya, Indonesia tak berhasil tembus ke final di kejuaraan beregu campuran dunia itu .
Anthony Sinisuka Ginting menampilkan permainan cukup baik saat melawan Kento Momota, sayangnya, masih banyak membuat kesalahan-kesalahan sendiri, terutama di poin kritis.
“Konsistensinya yang harus ditingkatkan lagi. Secara peringkat kan mereka sudah ada di sana, cuma konsistennya waktu main itu. Bisa main bagus, tahu-tahu nggak bisa stabil, baik Anthony maupun Jonatan (Christie),” kata Susy kepada Badmintonindonesia.org, kemarin “Kami berharap supaya mereka lebih matang, konsisten, seperti Momota yang bisa menjaga banget, nggak pernah kalah dari yang enggak-enggak.”
Susy juga menyayangkan penampilan Gregoria Mariska Tunjung yang tidak maksimal, meski sebenarnya punya modal teknik permainan yang baik. “Gregoria butuh kerja keras, butuh penangangan lebih. Dia pukulannya bagus, tapi nggak bisa tahan lama sampai akhir, safe nya juga. Tunggal putri memang ketinggalan banyak dibanding sektor lain,” tutur Susy.
Di ganda putri, kata Susy, Greysia/Apriyani harus meningkatkan power dan ketahanannya. “Ganda putri Jepang itu kuat dan tahan, kita juga harus bisa mengimbangi mereka, kalau tidak, gimana mau mengalahkan mereka?” sambungnya.
Namun Susy mengapresiasi kekompakan atlet yang terus memberikan support kepada teman-teman dalam tim, terutama mereka yang sedang bertanding. “Kalau dari segi kekompakan, semua betul-betul kompak dan support. Atlet-atlet yang di luar lapangan berikan dukungan ke temannya yang lagi main. Kualitas permainan yang harus ditingkatkan lagi,” ucap Susy.
“Secara keseluruhan memang kami harus akui keunggulan Jepang yang kuat. Atlet-atlet sudah berusaha keras. Di pertandingan pertama kami bisa kuasai, tapi di tiga pertandingan berikutnya memang harus diakui lawan lebih unggul,” kata Susy .
CINA JUARA
Sementara Cina kembali memperlihatkan dominasi mereka dalam menjuarai Piala Sudirman, setelah di final secara perkasa sukses memperdaya Jepang dengan skor telak 3-0, di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China.
Kehebatan kali ini diperlihatkan meski menurunkan pemain-pemain muda, tapi Negeri Tirai Bambu itu sukses meraih kembali Piala Sudirman yang sempat lepas di musim sebelumnya. China di musim sebelumnya harus mengakui keunggulan Korea Selatan di final.
Keberhasilan China juara Piala Sudirman kali ini menjadi kali ke-12 dalam 24 tahun terakhir . Prestasi tersebut tentu menjadi rekor fantastis, terlebih mereka 13 kali menembus partai puncak dan hanya sekali gagal di laga final.
Sumber : poskotanews.com
Gambar : Poskota News
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]