Dian Sastro Ajak Kirim Bantuan untuk Aparat Pengaman 22 Mei

Dian Sastro termasuk selebriti yang memerhatikan kerusuhan 22 Mei yang pecah di beberapa titik di Jakarta, Rabu (22/5). Kejadian itu membuatnya terkenang pada peristiwa Mei 1998.

“Saat itu saya duduk di kelas 1 SMA di Tarakanita 1 dan sekolah diliburkan 3 hari,” tulisnya sembari mengunggah foto dirinya bersanding dengan tulisan “Kami Bersama TNI & Polri” dengan latar bendera merah putih, di Instagram beberapa jam lalu.

Dian yang lahir pada 1986, saat itu usianya 16 tahun, masih duduk di bangku SMA.

Bintang Ada Apa dengan Cinta? itu ingat betul bukan hanya sekolahnya, tetapi juga sebagian besar kantor dan lembaga pendidikan lain ikut diliburkan karena kerusuhan yang dilatari krisis moneter dan tuntutan rakyat serta mahasiswa untuk menurunkan Presiden Soeharto itu.

Kata Dian, Soeharto pun turun setelah 32 tahun berkuasa.

“People power berhasil, reformasi dan demokrasi tumbuh meskipun dengan segala tantangannya,” Dian kembali menulis. Ia melanjutkan, lembaga-lembaga baru seperti KPK, KPU dan Bawaslu pun lahir. Dwifungsi ABRI dihapuskan dan reformasi Polri diberlakukan.

“[Kita berhasil] melaksanakan Pemilu secara langsung serta memberi jaminan lebih baik atas kebebasan ekspresi dan berpendapat yang pada rezim Orba selalu memberangus,” lanjutnya.

Lewat unggahan panjangnya, Dian juga menyampaikan secara tersirat bahwa apa pun yang terjadi dalam proses demorasi, dihitung sebagai langkah kecil menuju tatanan negara yang lebih baik. Meski begitu, secara tegas Dian menolak jalan kekerasan.

Ia lantas memberi apresiasi pada Pemilu yang baru digelar di Indonesia dan menetapkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai pemenang. Dian juga mengapresiasi KPU, Bawaslu, serta jajaran Polri dan TNI. “Di atas kekuasan, selalu ada yang lebih tinggi daripada itu semua. Yaitu persatuan kita,” tutup Dian sembari memberi tiga tagar bagi uraiannya itu.

Tak hanya memberi apresiasi, Dian rupanya ingin berbuat lebih dengan mengirimkan makanan untuk petugas keamanan yang sampai harus sahur dan berbuka puasa di depan gedung Bawaslu karena aksi ricuh masih terjadi sampai malam tadi. Dian mengungkap itu di fitur Story.

Awalnya Dian mengunggah foto yang memperlihatkan aparat yang tengah duduk beristirahat.

“Yang sabar ya Pak,” ia menulis.

Beberapa Story kemudian, Dian bertanya apa ada yang tahu soal cara mengirim bantuan makanan atau minuman untuk mereka yang bertugas. Selanjutnya Dian membuat Story berisi unggahan-unggahan di Twitter yang memperlihatkan informasi bagi mereka yang ingin mengirim bantuan makanan dan minuman kepada aparat yang bertugas mengamankan kerusuhan 22 Mei.

Setelah jeda beberapa Story yang memperlihatkan sisi personalnya, Dian melanjutkan dengan informasi lain soal cara mengirim bantuan untuk aparat yang bertugas. Menurut Story Dian, itu bisa langsung lewat Polda Metro Jaya, atau pihak lain yang mengoordinasi.

Aksi 22 Mei diawali sejak Selasa (21/5) malam saat provokator menyulut keributan dengan aparat tak lama setelah massa aksi di depan kantor Bawaslu membubarkan diri dengan tertib. Seharian kemarin, Rabu (22/5) bentrok terjadi beberapa kali sampai malam.

Pagi ini, Kamis (23/5) situasi di sekitar Thamrin dan Tanah Abang sudah mulai kondusif. Jalanan Thamrin bahkan sudah dibuka sebagian. Stasiun KRL Tanah Abang pun sudah dibuka.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Dream

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *