Harga Emas Keok Dihantam Keperkasaan Dolar AS
Harga emas dunia kembali terkoreksi seiring dolar yang menguat. Pada perdagangan Selasa (21/5/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melemah 0,11% ke level US$ 1.275,9/troy ounce, setelah naik 0,13% kemarin (20/5/2019).
Adapun harga emas di pasar spot turun 0,13% menjadi US$ 1.275,81/troy ounce, setelah ditutup menguat tipis 0,03% satu hari sebelumnya.
Sebenarnya, peningkatan ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China membuat investor cenderung melarikan asetnya ke bentuk safe haven.
Itu terjadi karena AS telah memasukkan raksasa teknologi asal China, Huawei ke dalam daftar hitam. Artinya setiap perusahaan AS dilarang bertransaksi dengan Huawei tanpa izin dari pemerintah.
Itu membuat hubungan dagang kedua negara semakin buruk. Huawei mengatakan bahwa langkah tersebut juga akan menghambat proses negosiasi dagang.
Damai dagang terlihat semakin jauh. Padahal sebelumnya Menteri Keuangan AS dikabarkan tengah mempersiapkan perjalanan ke Beijing untuk melanjutkan negosiasi dengan China.
Sementara itu, peningkatan ketegangan di Timur Tengah juga membuat pelaku pasar makin khawatir akan kondisi politik internasional.
Kemarin, Presiden AS, Donald Trump mengancam Iran dengan “kekuatan besar” apabila Negeri Persia menyerang kepentingan AS di Timur Tengah.
Ancaman tersebut muncul setelah terjadi serangan roket di zona hijau Ibu Kota Iraq, Baghdad. Mengutip Reuters, pemerintah AS menduga serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan yang memiliki hubungan dengan Iran.
Sebelumnya, Iran mengatakan bahwa misil jarak dekat miliknya dapat dengan mudah menghancurkan kapal AS yang ada di Teluk Persia.
AS diketahui telah mengirim kapal induk yang mengangkut pesawat tempur dan pengebom ke perairan sekitar Timur Tengah. Trump juga mengatakan telah menambah kekuatan personel di wilayah tersebut.
Bila perang kembali pecah, maka ketidakpastian politik akan membuat kondisi ekonomi global juga terpengaruh. Risiko koreksi nilai aset makin besar kala sesuatu yang tak pasti muncul.
Karenanya, investor enggan agresif pada aset berisiko, dan gencar memburu safe haven sebagai instrumen pelindung nilai (hedging).
Akan tetapi kali ini safe haven yang dipilih investor adalah dolar AS. Terbukti saat ini nilai Dollar Index (DXY) menguat 0,04% ke level 97,97 yang merupakan nilai tertinggi dalam 2,5 minggu.
Dolar yang perkasa akan membuat daya tarik emas semakin pudar. Sebab harga emas global menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lain saat dolar sedang kuat.
Alhasil harga emas harus rela terkoreksi.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Antaranews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]