‘Film Ave Maryam’ Wakili Indonesia di Film Festival Asia Afrika
Asia Africa Film Festival persembahan Globetrotter Lab dibuka Rabu (24/4) hingga Minggu (28/4) mendatang. Bertajuk ‘Reimagining Asia-Africa’ festival itu ditayangkan di Silver Screen (Queen’s Head), di kawasan Kemang, Jakarta.
Serangkaian film panjang, film pendek serta dokumenter dari 11 negara di Asia dan Afrika ditampilkan, termasuk dari Tanzania, Nigeria, Ghana, Mesir, Mali, Indonesia, India, Palestina, Filipina, Jepang, dan China.
Terdapat 18 film yang akan ditayangkan, lima di antaranya berasal dari Indonesia.
Kado, Tengkorak, Laut Bercerita, Nyai, dan Ave Maryam mewakili Indonesia di festival itu.
Asia Africa Film Festival adalah salah satu bentuk dedikasi Globetrotter Lab dalam membangun serta menawarkan perspektif alternatif dari Asia dan Afrika.
“Asia Africa Film Festival merupakan perpanjangan dari etos kami untuk mendobrak definisi dan batas sempit yang selama ini terstereotipekan di kedua belah benua,” kata Pendiri Lab Globetrotter sekaligus sutradara Kennedy Ashinze, dalam pembukaan pada Rabu (24/4).
Kennedy menambahkan, Asia Africa Film Festival juga bertujuan merangkul keindahan dan kesamaan berbagai subkultur. “Dengan festival ini, kami ingin melebarkan cita rasa dan pengetahuan di luar kota dan benua yang kita tinggali, sembari melawan stereotipe serta batasan-batasan ekonomi, kelas dan ras,” imbuhnya.
Ia ingin menggarisbawahi bahwa kedua benua terhubung secara kultural dan historis.
Lebih lanjut, tujuan diselenggarakannya Asia Africa Film Festival adalah untuk memicu percakapan di antara kedua benua serta merayakan para pelaku film dan sutradara yang telah menciptakan karya-karya yang mewakili emosi dan keadaan sosial di Asia dan Afrika.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompasiana.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]