Dolar AS Melemah di Tengah Perkasanya Poundsterling
Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan 15 April 2019. Dolar melemah karena poundsterling Inggris mendapat dukungan dari pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt tentang pembicaraan Brexit di dalam negeri.
Hunt mengatakan dalam wawancara dengan BBC pada Senin (15/4/2019) bahwa pembicaraan antara pemerintah Konservatif dan oposisi utama Partai Buruh untuk menemukan konsensus mengenai rencana Brexit lebih konstruktif daripada yang diperkirakan banyak orang.
Dolar AS juga sedikit melemah terhadap euro karena investor fokus terhadap data manufaktur Eropa untuk tanda-tanda bahwa pertumbuhan di kawasan ini membaik.
Meningkatkannya data Eropa kemungkinan akan meningkatkan selera risiko dan mengirim harga-harga ekuitas lebih tinggi, yang pada gilirannya bisa menjadi negatif bagi greenback karena investor mengejar peluang lebih tinggi di tempat lain.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,03% menjadi 96,9466 pada akhir perdagangan, dilansir dari Antaranews, Selasa (16/4/2019).
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1304 dari USD1,1295 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3097 dari USD1,3077 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7174 dari USD0,7172.
Dolar AS dibeli 112,02 yen Jepang, lebih rendah dari 112,07 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0042 franc Swiss dari 1,0028 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3377 dolar Kanada dari 1,3334 dolar Kanada.
Sumber : okezone.com
Gambar : Vibiznews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]