Angkasa Pura II Sebut Kenaikan Harga Tiket Kurangi Penumpang
Direktur Utama Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan kenaikan tiket pesawat belakangan ini turut menekan jumlah penumpang. Namun demikian, ia tidak merinci besarnya penurunan itu.
Ia hanya mengatakan penurunan penumpang tak signifikan.
“Ada (penurunan penumpang), karena memang itu fakta yang ada di lapangan, tapi belum kami hitung,” katanya di Tangerang, Jumat (5/4).
Kendati terjadi penurunan penumpang, ia menuturkan lalu lintas pesawat di bandara yang dikelola Angkasa Pura II secara keseluruhan masih stabil. Ambil contoh, di Bandara Soekarno-Hatta.
Saat ini traffic landing dan take off pesawat baik domestik maupun mancanegara tercatat sekitar 1.000-1.100 kali per hari. Untuk Bandara Soekarno-Hatta, kontribusi penerbangan domestik di kisaran 76-74 persen, sedangkan sisanya sebesar 24-25 persen didorong oleh penerbangan internasional.
Ia mengatakan penurunan penumpang cenderung terjadi untuk penerbangan jarak pendek. Sedangkan untuk rute internasional, tidak terpengaruh.
Oleh sebab itu, penurunan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang dikelola oleh AP II tidak signifikan lantaran masih ditopang oleh penerbangan internasional. “Mungkin yang akan terasa untuk penerbangan jarak pendek. Dengan Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera, masyarakat punya alternatif moda transportasi,” jelasnya.
Ia mengakui kondisi ini berpengaruh kepada pendapatan perseroan. Maklum saja, kontribusi pendapatan dari sisi udara (aero revenue) mencapai 59 – 60 persen dari total pendapatan. Namun demikian, ia enggan merinci besarannya.
Oleh sebab itu, AP II tengah berupaya untuk memaksimalkan pendapatan non udara (non aero revenue) sebagai strategi mengurangi ketergantungan pada aero revenue. Salah satunya, kata Awaluddin, lewat pengembangan bisnis digital.
“Adanya digital ini kami melihat peluang-peluang untuk muncul bisnis baru dari layanan berbasis digital. Ini yang sedang kami dorong,” kata.
Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan harga tiket pesawat yang selangit. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penumpang pesawat domestik pada Februari hanya 5,63 juta atau turun 15,46 persen secara bulanan (month-to-month) dibanding Januari yang masih 6,66 juta penumpang. Jika dibandingkan secara tahunan (year-on-year), penumpang pesawat domestik turun 18,51 persen.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]