Bursa Saham Jeblok, Yen Jadi Incaran
Isu resesi terus menghantui pasar finansial, membuat bursa saham global kembali anjlok Rabu (27/3/19). Pada hari ini Kamis (28/3/19) bursa utama Asia masuk ke zona merah.
Pada pukul 10:28 WIB indeks Nikkei Jepang melemah sekitar 1,54%, Shanghai China dan Hang Seng Hong Kong masing-masing melemah 0,28% dan 0,11%, sementara indeks Kospi Korea Selasa turun 0,56%. Di saat yang sama yen menguat terhadap dolar di kisaran 110,17/US$ dan poundsterling di kisaran 145,26/GBP.
Inversi yield obligasi AS masih menjadi penyebab utama anjlok-nya bursa saham global, serta menekan dolar AS. Sementara kisruh politik Inggris memberikan tekanan bagi poundsterling.
Yield obligasi AS tenor 10 tahun kembali turun dan berada di level terendah sejak Desember 2017. Mengutip CNBC International, berdasarkan data dari Reuters dalam 50 tahun terakhir setiap kali inversi dua yield ini muncul Amerika Serikat pada akhirnya mengalami resesi. Dikatakan dalam rentang waktu tersebut hanya satu kali AS berhasil lolos dari resesi pasca-munculnya inversi.
Sementara dari Inggris belum jelasnya kemana arah Brexit membuat poundsterling bergejolak. Harapan akan adanya alternatif pilihan Brexit akhirnya kandas setelah Parlemen Inggris juga gagal menyepakati proposal yang dibuat sendiri pada hari Rabu waktu setempat.
Tidak hanya itu Perdana Menteri, Theresa May, juga menyatakan akan mengundurkan diri jika Parlemen mendukung proposal yang ia buat. Kondisi-kondisi di atas membuat yen berpeluang menekuk dolar dan poundsterling di perdagangan hari ini.
Pada grafik 30 menit terkanan turun bagi USD/JPY terlihat cukup kuat setelah bergerak di bawah Moving Average (MA) 8 (garis merah) , 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru), serta MACD bergerak di wilayah negatif. Begitu juga dengan indikator Stochastic yang sudah keluar dari wilayah jenuh jual (overbought).
Area 110,00/US$ menjadi support terdekat, jika mampu ditembus USD/JPY berpeluang turun ke area 110,73/US$.Sementara resisten terdekat berada di kisaran 110,29/US$, selama tertahan di bawah resisten tersebut USD/JPY cenderung akan melemah.
Secara teknikal kondisi serupa dengan USD/JPY terjadi pada GBP/JPY sehingga membuka peluang penurunan lebih lanjut.
Support terdekat berada di kisaran 145,13, jika mampu ditembus secara konsisten GBP/JPY berpeluang turun ke area 146,70.
Area 145,50 menjadi resisten terdekat, selama tidak ditembus GBP/JPY berpeluang besar melanjutkan pelemahan.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]