Harga Emas Kini Lebih Kuat dari Dolar AS
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena indeks dolar dan ekuitas AS turun di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan.
Sejak pekan lalu, data ekonomi suram dari negara-negara Eropa utama dan prospek berhati-hati Federal Reserve AS untuk ekonomi AS, telah menyebabkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Demikian seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,07 persen menjadi 25.484,76 poin pada pukul 17.41 GMT pada Senin (25/3), indeks S&P 500 dan indeks Komposit Nasdaq juga mengikuti penurunan Dow.
Ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset safe haven untuk memarkir investasinya.
Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,09% menjadi 96,55 pada pukul 17.29 GMT, tepat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Jika dolar AS jatuh maka emas biasanya akan naik, karena logam mulia yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Pada akhir sesi, emas untuk penyerahan April yang paling aktif, naik USD10,30 atau 0,78% menjadi ditutup pada USD1.322,60 per ounce.
Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 16 sen AS atau 1,04% menjadi ditutup pada USD15,567 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD9,30 atau 1,1% menjadi berakhir di USD857,70 per ounce.
Sumber : economy.okezone.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]