Jika The Fed Dovish, Yen Bisa Pukul Mundur Dolar AS
Pergerakan yen pada hari ini masih akan dipengaruhi oleh ekspektasi investor terkait dengan arah kebijakan moneter di AS. Pada Selasa (19/5/2019) pukul 10:25 WIB, yen diperdagangkan di level 111,2/US$.
Pasca pada pekan lalu Bank of Japan (BOJ) menunjukkan sikap kurang yakin akan kondisi ekonomi Jepang, kini The Federal Reserve selaku bank sentral AS diekspektasikan melakukan hal serupa. Pasalnya, data ekonomi yang dirilis belakangan ini memang kurang menggembirakan.
Produksi industri periode AS Februari 2019 diumumkan hanya tumbuh tipis 0,1% MoM, jauh di bawah konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4% MoM, seperti dikutip dari Forex Factory. Kemudian, Indeks perumahan NAHB pada Maret 2019 berada di angka 62, tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya. Pencapaian Maret tersebut berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan kenaikan menjadi 63.
Sebagai informasi, The Fed akan menggelar pertemuan mulai Rabu dini hari waktu Indonesia dan hasilnya akan dimumkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 18 Maret 2019, terdapat peluang sebesar 98,7% bahwa The Fed akan menahan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini.
Sementara per akhir tahun ini, terdapat peluang sebesar 24,3% bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan, lebih tinggi dibandingkan posisi minggu lalu yang sebesar 11,8%.
Sebagai informasi, pada pekan lalu BOJ mempertahankan stimulus moneter dengan menahan tingkat suku bunga acuan di level -0,1%. Sebelumnya, bank sentral Jepang tersebut berencana untuk mulai mengurangi stimulus di tahun ini, dengan syarat inflasi mendekati target 2%. Namun melihat kondisi saat ini, rencana tersebut kemungkinan urung terjadi.
Berdasarkan hasil polling yang dilakukan Reuters, sebanyak dua per tiga dari ekonom yang disurvei memperkirakan tingkat inflasi Jepang maksimal berada di level 1%, jauh dari target.
Kedua bank sentral (The Fed dan BOJ) yang sama-sama dovish membuat yen bergerak dalam rentang sempit melawan dolar AS pada perdagangan kemarin (18/3/2019), kurang dari 50 pip.
Tetapi seiring dengan semakin dekatnya pengumuman kebijakan The Fed, volatilitas di pasar bisa meningkat dan yen bisa menguat (pair USD/JPY bergerak turun) jika The Fed mengonfirmasi perlambatan ekonomi dan membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Liputan6.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]