BPPTKG: Lava Gunung Merapi Dua Kali Gugur dalam Dua Hari
;’
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat guguran lava pijar dua kali meluncur dari Gunung Merapi ke arah hulu Kali Gendol berdasarkan pada Rabu-Kamis, 13-14 Maret 2019. Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG menyebutkan jarak luncur guguran lava itu 600-650 meter.
Pengamatan visual pada Selasa, 12 Maret 2019 mencatat satu kali awan panas guguran keluar dan asap solfatara warna putih dengan intensitas tipis setinggi 20 meter. Pada periode pengamatan itu, BPPTKG mencatat satu kali gempa awan panas guguran, 45 kali gempa guguran, 3 kali gempa hembusan, 7 kali gempa frekuensi rendah, 8 kali gempa hybrid, dan 3 kali gempa vulkanik dangkal.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung api paling aktif di Indonesia itu mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari. Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara kegiatan pendakian tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana. Warga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Guguran awan panas dengan jarak luncur yang semakin jauh, warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol diingatkan agar lebih waspada. Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG.
Sumber : tempo.co
Gambar : terasjakarta.id
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]