Ketua DPR Harap Partisipasi Publik di Pemilu 2019 di Atas 80%
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan target ideal partisipasi publik dalam pemilu adalah 80 persen. Hal tersebut menanggapi hasil survei SMRC yang menyebutkan undecided voters masih di angka 13 persen. Namun, menurutnya, hal itu masih sulit dilakukan karena kondisi demografi di Indonesia.
“DPR sudah mematok bahwa partisipasi publik dalam pemilu yang akan kita hadapi tanggal 17 April nanti harus bisa di atas 80 persen. Itu yang idealnya kan begitu. Tapi memang sulit dengan demografi yang ada, kemudian juga hari libur, itu pasti akan sangat mengganggu suksesnya partisipasi publik,” ujar Bamsoet di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Terkait dengan Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb), Bamsoet mengimbau agar para pemilih yang berada di luar daerah segera mengurusnya ke KPUD. Menurutnya, pemilih tidak perlu datang ke kelurahan mengurus prosesnya, langsung ke KPUD.
“Itu salah satu kendala juga di samping domisili kerja atau dalam penugasan. Kita mengimbau kepada masyarakat yang memang ingin menggunakan hak pilihnya dan memang itu kewajiban sebagai warga negara wajib mengurusnya ke pos-pos atau perwakilan-perwakilan KPU di semua daerah.
Jadi tidak perlu ke kelurahan, cukup mendatangi KPUD, mendaftar dan selesai. Hanya berbeda dengan tahun sebelumnya ya, misal dia tinggal di Jakarta mau memilih di Jawa Tengah, dia hanya bisa memilih presiden aja,” tuturnya.
Sebelumnya, hasil survei SMRC menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berada di angka 54,9 persen, sementara Prabowo-Sandi 32,1 persen.
Undecided voters dalam survei SMRC masih berada di angka 13 persen ke depan, Bamsoet mengusulkan adanya pemilihan dengan sistem e-voting. Menurutnya, hal itu akan mempermudah pemilih dan meningkatkan partisipasinya.
“Makanya dari sekarang harus dipikirkan bagaimana lebih mempermudah pemilu atau pencoblosan misalnya dengan e-voting sehingga dari rumah bisa langsung memilih siapa yang mau dia pilih. Tidak harus antre ke tempat pemilihan suara. Dan ini udah diuji coba dalam pilkades di beberapa desa di Surabaya, Jawa Timur dan berhasil. Kenapa tidak kita angkat di tingkat nasional?” katanya.
“Memang sulit tapi harus berani dilakukan. Tapi saya yakin kalau semua orang bisa memilih sambil memasak di rumah atau mengasuh anak di rumah pasti partisipasi publiknya lebih dari 90 persen,” imbuh Bamsoet.
Sumber : news.detik.com
Gambar : dreames.id
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]