Data Penjualan Ritel Januari Dorong Gerak IHSG Awal Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit (rebound) pada perdagangan hari ini, Senin (11/3). Data survei penjualan ritel periode Januari 2019 yang akan dirilis awal pekan dinilai mampu mendorong pola gerak pasar saham dalam negeri.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi penjualan ritel meningkat pada awal tahun ini dibandingkan Desember 2018. Bila demikian, investor bisa melihat bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat.
“Ini tentunya dapat menjadi sentimen positif yang kuat untuk kembali mendorong kenaikan IHSG dalam jangka panjang,” papar William dalam risetnya.
Mengutip kalender Bank Indonesia (BI), data itu akan dipublikasikan hari ini. Pada Desember 2018, penjualan ritel meningkat terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 7,7 persen, jauh lebih tinggi dari November 2018 yang naik 3,4 persen.
Selain karena potensi peningkatan penjualan ritel awal tahun, sambung William, laju IHSG akan dibantu oleh arus modal asing (capital inflow) yang masih mengalir hingga akhir pekan lalu. Meski demikian, hal itu tetap diiringi oleh aksi jual investor asing.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan pelaku pasar asing tercatat beli bersih sebesar Rp1,8 triliun selama satu pekan lalu. Dalam periode sejak awal tahun hingga perdagangan terakhir investor asing beli bersih mencapai Rp11,75 triliun.
“Hari ini IHSG berpotensi naik, rentang pergerakan hari ini 6.336-6.498,” terang William.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai IHSG masih akan bergerak di zona merah bila dilihat secara teknikal. Namun, pelemahannya bersifat terbatas.
“Pergerakan masih akan dipengaruhi oleh faktor global dan investor masih akan fokus pada rilis laporan kinerja emiten untuk tahun 2018,” ungkap Dennies melalui risetnya.
Menurut dia, IHSG akan bergerak di level support 6.341-6.362 dan resistance 6.423-6.463. Ia merekomendasikan beberapa saham untuk dikoleksi hari ini, yaitu PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Sebagai informasi, IHSG sepanjang pekan lalu tersungkur ke level 6.383 atau anjlok 1,8 persen dari pekan sebelumnya di level 6.499. Mayoritas indeks sektoral ditutup di teritori negatif, terutama infrastruktur yang terkoreksi 4,63 persen.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : economy.okezone.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]