Arah Ekonomi Tak Pasti, Investor Wait & See Beli Emas
Harga emas kontrak April di bursa COMEX pada Senin pagi ini (11/3/2019) terkoreksi terbatas 0,07% ke posisi US$ 1.298,4/troy ounce, setelah melesat 1,03% pada perdagangan akhir pekan lalu (8/3/2019).
Selama sepekan, harga emas telah naik 0,85% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun juga tercatat menguat 1,33%.
Kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu membuat investor masih enggan untuk melepas emas lebih banyak.
Setelah pemerintah China menurunkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 menjadi 6-6,5% (dari yang semula 6,5%), Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) melakukan hal serupa.
Pada Kamis (7/3/2019), Presiden ECB, Mario Draghi mengumumkan target pertumbuhan Zona Euro menjadi 1,1%, dari yang semula 1,7%. Lebih lanjut dirinya juga mengatakan akan menahan suku bunga acuan setidaknya hingga awal 2020.
Bahkan Draghi melontarkan pernyataan yang mengonfirmasi ketidakpastian ekonomi global.
“Kita beraa di dalam masa keberlanjutan pelemahan dan ketidakpastian,” ujar Presiden ECB, Mario Draghi dalam sebuah konferensi pers, mengutip Reuters.
Alhasil, harga emas yang biasa dijadikan sebagai pelindung nilai kala ekonomi tak menentu mendapat energi positif.
Namun optimisme damai dagang AS-China yang kian memuncak juga masih memberi tarikan ke bawah pada pergerakan harga emas. Pasalnya bila hubungan dagang dua negara ekonomi terbesar di dunia kembali lancar, maka rantai pasokan global juga akan terdampak. Ekonomi bisa di gas.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Enciety
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]