The Fed Sebut Pertumbuhan AS Turun, Resiko Global Meningkat
Federal Reserve atau The Fed menyatakan pertumbuhan AS akan turun dibandingkan laju cepat tahun lalu di tengah meningkatnya resiko global, termasuk akibat dari tegangnya hubungan perdagangan.
Para bankir tersebut mengaku belum tahu pasti langkah apa yang akan diambil selanjutnya, seperti yang tercantum dalam situs resmi mereka.
Ekonomi diperkirakan akan tetap solid, namun stimulus yang makin berkurang dari pemotongan pajak pada 2018 lalu disebut turut berkontribusi dalam perlambatan, dengan ‘Produk Domestik Bruto (PDB) di 2019 turun dari laju yang tampak di 2018’.
The Fed diketahui telah empat kali menaikkan suku bunga acuan empat kali tahun lalu, namun mereka menyebut bahwa prospek ekonomi menjadi lebih tak pasti setelah kenaikan terakhir pada Desember 2018.
Bersamaan dengan pasar keuangan yang bergolak di tengah perang perdagangan antara Amerika dan China, para pembuat kebijakan memutuskan menahan suku bunga bulan lalu dan menunjukkan sinyal bahwa mereka tak terburu-buru menaikkannya kembali.
Laporan tersebut juga menyatakan, ekonomi global mencatatkan pertumbuhan yang lebih lambat, dan bahwa sentimen konsumen serta bisnis memburuk. Tercantum pula bahwa Brexit, ketegangan perdagangan dan penutupan sebagian pemerintah federal baru-baru ini dianggap memberi kontribusi terhadap ketidakpastian prospek ekonomi.
Bulan lalu, secara eksplisit The Fed mengatakan mereka akan tetap bersabar sebelum memutuskan langkah berikutnya. Notulen menulis akan memberi waktu lebih banyak demi mendapatkan gambaran lebih jelas tentang situasi kebijakan perdagangan internasional dan keadaan ekonomi global, khususnya terkait tingkat dan perlambatan ekonomi di Eropa dan China.
Di tengah ketidakpastian ini, yang disebut telah menyebabkan kepercayaan bisnis dan konsumen AS berkurang, serta membuat perusahaan menunda investasi baru, para pejabat The Fed mengaku belum mengetahui penyesuaian kebijakan tingkat suku bunga yang sesuai untuk tahun ini.
Sejauh ini, inflasi tetap diredam meskipun pasar tenaga kerja dengan sangat ketat telah memotong tingkat pengangguran ke level terendah dalam 50 tahun terakhir, tetapi kenaikan tingkat lain dipandang mungkin diperlukan jika tekanan harga naik.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]