Kena Sentimen The Fed, Rupiah Melemah Jadi Rp14.045 per Dolar
Nilai tukar rupiah tercatat berada di posisi Rp14.045 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis (21/2) pagi. Angka itu melemah tipis 0,01 persen dibanding penutupan pada Rabu (20/2) yakni Rp14.044 per dolar AS.
Pagi hari ini, sebagian mata uang Asia terlihat menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang tercatat menguat 0,17 persen, begitu pula dengan peso Filipina dan dolar Hong Kong yang masing-masing menguat 0,04 persen dan 0,01 persen. Dolar Singapura juga terlihat menguat 0,03 persen pada hari ini.
Namun, beberapa mata uang Asia juga terlihat melemah bersama Indonesia. Baht Thailand, contohnya, kini melemah 0,03 persen. Kemudian, won Korea Selatan juga harus mengalah terhadap dolar AS dengan pelemahan di angka 0,08 persen. Di sisi lain, ringgit Malaysia terlihat tidak bergerak terhadap dolar AS.
Mata uang negara maju malah menunjukkan penguatan, seperti dolar Australia yang menguat 0,46 persen dan euro yang menguat 0,06 persen. Namun, poundsterling Inggris terlihat melemah 0,05 persen pada pagi hari ini.
Analis Monex Investindo Faisyal menyebut hari ini rupiah terpengaruh oleh pernyataan Bank Sentral AS The Fed semalam. Adapun, anggota Federal Open Market Commitee (FOMC) tadi malam sempat memperdebatkan pentingnya kenaikan suku bunga acuan tambahan sepanjang tahun ini. Padahal sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell menyebut The Fed akan lebih sabar dalam melakukan kebijakan moneter tahun ini.
Namun, rupiah bisa kembali terangkat setelah Bank Indonesia mengumumkan kebijakan suku bunga acuan di dalam Rapat Dewan Gubernur yang akan berlangsung hari ini. Untuk itu, Faisyal memperkirakan rupiah akan ada di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.075 per dolar AS pada hari ini.
“Memang sebelum rilis BI, akan ada pelemahan gara-gara pertemuan FOMC. Sentimen lain seperti negosiasi perang dagang juga masih berpengaruh karena pasar dalam kondisi wait and see,” kata Faisyal kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/1).
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : finrollnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]