Indeks Dolar AS Lesu Merespons Kebijakan The Fed
Kurs dolar AS terus melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor tetap optimis pada kemungkinan membaiknya lingkungan perdagangan global.
Dolar Australia, yang secara luas dipandang sebagai barometer sentimen risiko global, memperpanjang kenaikannya terhadap greenback untuk hari kedua berturut-turut.
Pasar terus mencerna berita bahwa China dan Amerika Serikat memiliki putaran baru konsultasi ekonomi dan perdagangan di Washington minggu ini.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga acuan federal fund di 2,25% hingga 2,50%, menurut risalah pertemuan kebijakan pada 29-30 Januari, dilansir dari Antaranews, Kamis (21/2/2019).
Bank sentral berjanji akan bersabar ketika menentukan penyesuaian di masa depan terhadap kisaran target suku bunga, mengingat “perkembangan ekonomi dan keuangan global serta tekanan inflasi yang lemah.” “Peserta menunjuk berbagai pertimbangan yang mendukung pendekatan ‘sabar’ terhadap kebijakan moneter pada saat ini sebagai langkah yang tepat dalam mengelola berbagai risiko dan ketidakpastian dalam prospek,” kata risalah.
The Fed menggambarkan “pendekatan yang sabar dan fleksibel” sebagai cara untuk “mengelola risiko-risiko sambil menilai informasi yang masuk mengenai prospek ekonomi.”
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1351 dari USD1,1340 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3061 dari USD1,3067 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7173 dari USD0,7169.
Dolar AS dibeli 110,82 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,65 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0002 franc Swiss dari 1,0007 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3154 dolar Kanada dari 1,3212 dolar Kanada.
Sumber : economy.okezone.com
Gambar : Okezone Ekonomi
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]