Jika AS Dingin Membeku, Australia Justru Panas Membara

Jika di Amerika Serikat tengah dilanda fenomena dingin membeku yang disebut Polar Vortex, maka hal sebaliknya terjadi di Australia.

Bahkan, Januari tahun ini tercatat sebagai bulan terpanas di Australia sejak dimulainya pencatatan suhu udara pada 1910.

Sementara Desember 2018 tercatat sebagai bulan Desember terpanas sepanjang sejarah pencatatan suhu. Data yang dirilis Biro Meteorologi (BOM) pada Jumat (1/2/2019) menyebutkan, suhu rata-rata Januari untuk keseluruhan Australia untuk pertama kalinya melebihi 30 derajat Celsius.

Selain itu, curah hujan yang turun beraada di bawah rata-rata untuk sebagian besar wilayah benua itu.

Di Australia Selatan, Januari lalu merupakan bulan terkering sejak 2013. Kota Adelaide mencatatnya sebagai Januari terpanas sepanjang sejarah.

Untuk pertama kalinya sejak 1957, BOM kota Adelaide mencatat tak ada hujan sama sekali pada bulan tersebut.

Kondisi yang sama terjadi di Australia Barat. Januari lalu menjadi yang terpanas meski terjadi suhu lebih dingin di bagian pantai barat dan barat daya.

Curah hujan untuk negara bagian ini juga di bawah rata-rata dan bulan lalu merupakan yang terkering sejak 2005.

Namun, Kota Perth mencatat Januari paling dingin dalam satu dekade lebih dengan curah hujan rata-rata. Di New South Wales, Januari lalu juga tercatat sebagai yang terpanas untuk suhu rata-rata, suhu maksimum dan minimum.

Wilayah timur laut negara bagian ini juga mengalami bulan Januari paling kering. Kota Sydney mengalami salah satu bulan Januari terpanas dengan curah hujan rata-rata.

Sementara Negara Bagian Victoria juga mencetak rekor baru suhu panas untuk bulan Januari. Namun, curah hujannya di bawah rata-rata, umumnya kurang dari 20 persen.

Selain kering, kota Melbourne juga sangat panas, dengan suhu tertinggi terjadi di sejumlah wilayah. Di ibu kota Canberra (ACT), BOM setempat mencatat rekor baru dengan suhu udara di atas 40 derajat Celsius selama empat hari.

Northern Territory atau Australia Utara mencatat Januari terpanas dan curah hujan di bawah rata-rata. Queensland juga mengalami situasi yang sama tetapu dengan hujan lebat di sejumlah wilayah.

Kota Brisbane tercatat sangat panas dengan curah hujan sangat rendah sekitar 20 persen dari rata-rata Januari. Di Negara Bagian Tasmania juga tercatat rekor Januari terpanas dan paling kering.

Hal yang sama terjadi di kota Hobart. Pada musim panas kali ini sebenarnya tak terjadi fenomena El Nino. Namun, suhu udara tetap meningkat. Ahli cuaca BOM Andrew Watkins menjelaskan, ada beberapa faktor yang berperan dalam hal ini.

“Kita melihat kondisi gelombang panas mempengaruhi sebagian besar wilayah sepanjang bulan lalu, dengan rekor untuk durasi dan cuaca ekstrem harian,” papar Watkins.

“Kontributor utama suhu panas ini yaitu sistem tekanan tinggi berkelanjutan di Laut Tasman, menghalangi masuknya cuaca dan udara dingin ke bagian selatan negara ini,” katanya.

“Tren pemanasan yang mengakibat suhu Australia meningkat lebih dari satu derajat dalam 100 tahun terakhir juga turut berkontribusi,” tambahnya.

Sejauh ini belum diperoleh laporan mengenai dampak suhu panas ini terhadap penduduk setempat.

Menurut perkiraan, tiga bulan ke depan suhu udara kemungkinan akan lebih panas dari rata-rata di sebagian besar wilayah Australia.

 

 

 

 

Sumber : Kompas.com

Gambar : Kompas Internasional

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *