Mahathir Mohamad Luncurkan Rencana 5 Tahun Pemberantasan Korupsi
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Selasa (29/1) meluncurkan rencana lima tahun yang ambisius untuk memberantas korupsi di pemerintahan, setelah skandal korupsi bernilai miliaran dolar Amerika Serikat menjatuhkan pemerintahan sebelumnya. Mahathir memperkenalkan undang-undang baru untuk mengatur pendanaan dan lobi politik.
Warga Malaysia menolak Najib Razak meneruskan kekuasaannya dalam pemilihan bulan Mei tahun lalu. Publik telah merasa dibohongi saat berembus isu bahwa sekitar USD 4,5 miliar (Rp63 triliun) dicuri dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB), lembaga keuangan yang didirikan oleh Najib.
Mantan perdana menteri, istrinya, dan beberapa pejabat tinggi pada masa jabatan Najib telah dijatuhi dakwaan yang berkaitan dengan kerugian 1MDB dan beberapa instansi pemerintahan. Namun mereka semua mengaku tidak bersalah. UMNO dan PAS, dua partai oposisi pemerintahan saat ini dilaporkan menerima aliran dana dari 1MDB.
Mahathir mengatakan Malaysia membutuhkan semua jenis strategi, hukum, dan batasan untuk mengekang tindak korupsi.
“Rencana ini adalah pernyataan kuat dari pemerintah saat ini yang akan melacak dan menuntut para pelanggar masa lalu, sementara para pelanggar saat ini dan di masa depan akan menghadapi tindakan yang lebih keras,” kata Mahathir dalam sebuah pidato, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (29/1).
Strategi baru itu akan menarget proses pengadaan pemerintah, penegakan hukum, peradilan, politik, dan bisnis. Dengan strategi ini diharapkan Malaysia dapat berpindah dari peringkat saat ini di urutan 62 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi yang diterbitkan oleh Transparency International tahun 2018.
Sumber : akurat.co
Gambar : Republika
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]