‘Captain Marvel’ Kantongi Tanggal Tayang di China
Marvel agak bisa bernafas lega. Salah satu film andalannya pada tahun ini, Captain Marvel, sudah mengantongi tanggal tayang di pasar film internasional terbesar, China.
Pihak otoritas China telah memberikan izin bagi ‘Captain Marvel’ beraksi pada tanggal yang sama dengan perilisan di Amerika Utara, yaitu 8 Maret 2019 yang sekaligus bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Ditulis dan diarahkan oleh Anna Boden dan Ryan Fleck, ‘Captain Marvel’ mengisahkan cerita Carol Danvers (Brie Larson), mantan pilot prajurit yang bergabung dengan tim elite militer Starforce dan menjadi pahlawan super.
Harapan studio terhadap superhero wanita Marvel ini terbilang tinggi. Apalagi ketika film ini sudah mengantongi tanggal perilisan di China.
Film Marvel sebelumnya yang tayang di China, Avengers: Infinity War, menjadi film asing dengan box office tertinggi di China dan menjadi film ke-lima dengan pendapatan terbanyak pada 2018.
Film itu sendiri membawa pulang US$359,5 juta dari China, menurut data Box Office Mojo.
Diberitakan Variety, jadwal penayangan Captain Marvel di China bertepatan dengan dua pekan setelah debut film Alita: Battle Angel milik 20th Century Fox yang juga bernuansa aksi dengan karakter utama wanita yang kuat.
Film Alita: Battle Angel yang diproduseri oleh James Cameron dan Jon Landau serta digarap oleh Robert Rodriguez tersebut dijadwalkan tayang pada 22 Februari 2019, sepekan setelah rilis di Amerika Utara.
Selain karena merupakan pasar terbesar kedua di dunia, mendapatkan tanggal tayang di China bukan hal yang mudah bagi film seperti ‘Captain Marvel’ karena kebijakan pemerintah setempat untuk membatasi penayangan film impor.
Pemerintah China diketahui membatasi penayangan film Hollywood hanya sebanyak 34 judul film setiap tahunnya.
Bukan hanya terkait kuota judul, pemerintah China juga memaksa film Hollywood yang ingin tayang di Negeri Tirai Bambu untuk menggandeng distributor milik pemerintah dan melarang merilis langsung di bawah nama mereka di negara tersebut.
Hal itu belum termasuk dengan urusan sensor konten yang ketat dari lembaga pemerintah China.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]